Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bersembunyi dari Kejaran Matahari

20 Agustus 2019   07:12 Diperbarui: 20 Agustus 2019   07:30 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merunduk jalan terbungkuk-bungkuk, menyusuri cadas hitam kehidupan, mengais di sela akar marpoyan, tak pernah mendongakan kepala barang sebentar

Bayangan roboh di rerumputan, jeritan tertahan di ujung tenggorokan, perlahan titik air mata berjatuhan, mengaduk lumpur dan debu menjadi bahan

Kemana matahari ku menghindar, usah mengharap sekedar bayangan, compang-camping asa berceceran, dua tiga tegukan embun menghanguskan

Mengapa matahari mengikutiku, tikamkan cahaya menusuk kalbu, biarkan sejenak aku merubah jejak, kan ku usap garis masa menuju era

Bagan batu 20 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun