Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi tentang Pagi yang Indah

19 Agustus 2019   06:45 Diperbarui: 19 Agustus 2019   06:55 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemana perginya manusia dengan akal pikiranya, menyaksikan keindahan alam tanpa mampu membaca makna, mata memandang tapi hati terhalang. seakan bentangan keindahan yang tersaji hanya permainan, hanya coretan tak berarti dan tak berbunyi

Pada sebahagian titik cakrawala, tuhan hadirkan tanda-tanda bagi manusia yang peka dan merasa. siluet-siluet memanjang di kaki semesta, buktikan segala rupa keraguan hanya tipuan setan semata

Keindahan pagi hanya nikmat bagi sisa nurani, terasa hampa bagi siapa jua yang kosong hatinya. Terhempas dari ketinggian hakikat, terjerumus di kedalaman maksiat yang menjeret

Bukalah mata hati dari himpitan birahi, pandangi titik-titik makna yang betebaran di semesta. Hirup hawa segar nan menyembuhkan, kerak bekarat dosa  yang menggumpal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun