Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Surat Terakhir Sebelum Ku Melangkah Jauh

8 Agustus 2019   04:33 Diperbarui: 8 Agustus 2019   05:17 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seribu jalan dengan aneka rintangan telah kita lalui, onak dan duri bagai goresan melody yang tak henti melukai, jilatan debu tak urung mengusap perih hingga sanubari, menciptakan kenangan di peredaran masa yang silih berganti

Kini, ketika langkah sejenak terhenti di persimpangan jalan, aneka siulan memanggil hendak berikan arah. Engkau dan aku tergagap menyadari arti kebersamaan, seÄ·ian lama seiring sejalan, tapi hati kita masih di ruang dan masa yang berbeda

Sengaja ku tulis aksara perpisahan di lembaran awan, agar jadi pedoman bila kita saling menyalahkan di lain kehidupan. Ku tulis pelan tentang perasaanku pada hatimu, agar tergambar betapa sayangku masih seperti dulu

Surat terakhir sebelum ku melangkah jauh, rangkuman kata hati yang di ramu dengan huruf rindu. Awal dan akhir adalah tentang penggalan indah kisah itu, ketika bahagia tak mesti harus memiliki, ketika setia adalah merelakan sebahagian hati

Bagan batu 8 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun