Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Melintasi Kota Mati Ketika Senja Menanti

6 Agustus 2019   04:03 Diperbarui: 6 Agustus 2019   04:09 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dinding-dinding sunyi tempatku berbagi, setiap jelajah lorong aksara kehilangan makna, batu-batu cuilan peradaban berserakan di hempas zaman, denting jam tua di ketinggian menara meraung sendirian

Lintasan waktu berulang kali membisu, uliran kayu menempel berdebu di ujung pintu, pada apa yang di namakan senja, ikatan sejarah berawal dan akhirnya hampa

Hanya mimpi sesekali jumpai sunyi, ciptakan goresan hitam tak berkesudahan, pada jelaga-jelaga perapian yang lama padam, terakhir kali sebuah lagu di mainkan

Melintasi kota mati ketika senja menanti, bayangan tercipta aneka warna pada sepi, buram pandangan penuh kelam perasaan, di sudut-sudut terdalam tumpahan kenangan

Bagan batu 6 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun