Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Puisiku Telah Penuh

4 Agustus 2019   19:44 Diperbarui: 4 Agustus 2019   21:08 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisiku telah penuh. Berjejal berdesakan di lemari buku, bergelantungan menghiasi langit-langit ruang tidurku. Mungkin rayap dan ngengat mulai berminat, mencuri renyah diksi-diksiku, ini yang menggangu tidur malamku

Ku pilah satu persatu. Ku bersihkan dengan lembut seturut rasa hatiku, ku hangati dengan cinta yang menggelora membakar jiwa, ku anginkan dengan hawa bahagia yang masih ku punya

Ah ini adalah puisi tentang wanitaku, walau sebahagian diksi di selimuti debu, walau tanda baca telah banyak yang di ambil senja, tapi masih ku tangkap aroma melati di setiap baitnya. Wanitaku memang makhluk spesial, puisi picisan bisa berubah jadi untaian berlian

Puisi tentang kemarahan ku bersihkan dengan pelan, khawatir mengusik barisan huruf yang sedang diam. Penggemarku pernah berkata "Kang,endapkan marahmu. Hingga tak berbekas di sanubarimu"

Bagan batu 4 agustus 2019

#kumpulan puisi "satu wanitaku"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun