Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Jual Rendah, Petani Kelapa Sawit Bermuram Durja

9 Agustus 2019   19:12 Diperbarui: 9 Agustus 2019   19:23 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan buah kelapa sawit siap jual.sumber : dok pribadi/ps express

Pola hidup petani kelapa sawit

Ada yang lain dari pola hidup petani kelapa sawit bila di amati lebih dekat.ada kecenderungan di antara petani kelapa sawit untuk terus-menerus menambah lahan kelapa sawit miliknya.setelah sekian tahun membuka lahan untuk berkebun kelapa sawit dan kemudian mulai berproduksi,banyak di antara petani kelapa sawit yang kemudian berambisi meluaskan lahanya di daerah baru lagi.

Bagi petani yang bermodal,tentu dengan kekuatan uangnya bisa memilih lahan di daerah yang gampang akses jalan dan dekat dengan daerah kota.tapi bagi yang hanya bermodal nekat dan semangat,terpaksa mencari lahan di pelosok yang jauh dari kota,dan tentu saja sulit sarana jalanya.darimana modalnya?

Bagi yang berambisi dan nekat tapi tidak cukup modal,pilihanya ada dua.pinjam ke bank, atau menjual lahan kebun kelapa sawitnya yang sekian tahun di usahakan,dan sekarang sudah berproduksi.sekian tahun menderita,giliran sudah mulai panen di jual untuk mencari lahan baru yang lebih luas.

Rumus "jual disini dua hektar,dapat di sana delapan hektar" menjadi pedoman sakti banyak petani kelapa sawit.begitu harga turun,sementara lahan yang baru belum produksi,akhirnya ambisi punya lahan yang lebih luas menyebabkan penderitaan.

Artikel ini hanya hasil dari pengamatan pribadi penulis.bila ada kesalahan di dalam penulisan,mogon maaf bagi saudara-saudarku petani kelapa sawit yang sedang di rundung kesusahan.semoga harga bisa tinggi seperti dulu lagi.

Salam berondolan dan janjangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun