Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Maafmu Mengoyak Rasa Perih Sesalku

21 Juli 2019   10:32 Diperbarui: 21 Juli 2019   10:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa sesal telah menggumpal bahkan membatu di hati, mengusik nyenyak tidur malamku, membunuh satu persatu kenangan indah dulu. Itu yang ku rasakan sejak awal meninggalkanmu, menghantui setiap tarikan nafas yang terasa nyerih

Maafkan aku telah meninggalkan luka itu, meruntuhkan bangunan bahagia yang kita bina, meluluh-lantakan rumah cinta di telaga indah. Sesak yang engkau rasakan, jerit tangis yang engkau keluhkan, bagai lusinan sembilu mengoyak dadaku

Kini kita bertemu kembali, dengan buah hati yang telah bersemi di masing-masing hati. Matamu tetap teduh menatapku,senyumu masih indah seperti dulu. Bahkan aku tak mampu menatap bayanganmu, seakan itu adalah gambaran dosa yang terlalu berat bagiku

Tiada kata yang terucap ketika kita dalam satu nada, seakan ribuan huruf telah musnah di lindas masa. Matamu seakan hendak menyapa, bibir indahmu bergetar tak mampu sekedar mengucapkan. Tapi hatimu  leluasa berkata, "Kang,ku maafkan segala derita yang pernah engkau tumpahkan". Mengoyak rasa perih sesalku

Bagan batu 21 juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun