Rasa sesal telah menggumpal bahkan membatu di hati, mengusik nyenyak tidur malamku, membunuh satu persatu kenangan indah dulu. Itu yang ku rasakan sejak awal meninggalkanmu, menghantui setiap tarikan nafas yang terasa nyerih
Maafkan aku telah meninggalkan luka itu, meruntuhkan bangunan bahagia yang kita bina, meluluh-lantakan rumah cinta di telaga indah. Sesak yang engkau rasakan, jerit tangis yang engkau keluhkan, bagai lusinan sembilu mengoyak dadaku
Kini kita bertemu kembali, dengan buah hati yang telah bersemi di masing-masing hati. Matamu tetap teduh menatapku,senyumu masih indah seperti dulu. Bahkan aku tak mampu menatap bayanganmu, seakan itu adalah gambaran dosa yang terlalu berat bagiku
Tiada kata yang terucap ketika kita dalam satu nada, seakan ribuan huruf telah musnah di lindas masa. Matamu seakan hendak menyapa, bibir indahmu bergetar tak mampu sekedar mengucapkan. Tapi hatimu leluasa berkata, "Kang,ku maafkan segala derita yang pernah engkau tumpahkan". Mengoyak rasa perih sesalku
Bagan batu 21 juli 2019