Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Sebelum Gelap Menjadi Sekat yang Membatasi

9 Juli 2019   06:05 Diperbarui: 9 Juli 2019   06:34 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum tuhan menutup penglihatanku, sebelum hitam dan putih semakin tak berarti, ijinkan aku melukis indah wajahmu. Kan ku simpan di bilik hati, di hiasi larik puisi terbaik yang pernah aku miliki. Sebelum gelap memisahkan impian dan kenyataan

Cahaya ini pasti kan berakhir, lambat atau cepat pasti menghampiri. Tiada sesal ketika gelap telah melingkupi, tiada tangisan harus mengiringi,  setidaknya seraut wajah cantikmu tlah tersimpan di bilik hati

Sebelum netra kehilangan makna,sebelum cahaya mengucapkan kata berpisah selamanya, maukah engkau mengisi sunyi hari-hari nanti, membisikan lirih bait-bait puisi, memetikan setangkai kembang melati sebagai pewangi

Pada bintang sebelum ku tinggalkan, pada bulan tempat biasa ku mencurahkan perasaan, padamu dewi kebahagiaan di hati, pada semua keindahan yang pernah bersemayam, ijinkan ku bermohon diri. Gelap akhirnya menjemput sebagai kawan yang abadi

Bagan batu 9 juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun