Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ibu, Maafkan Salahku

29 Juni 2019   11:58 Diperbarui: 29 Juni 2019   12:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melepuh tapak tangan ini, ketika air mata kepedihanmu menetes menyentuh kulitku, mendidih bergemuru dalam jiwa, teringat seribu luka dan derita yang pernah engkau rasa. Tak terkira rasa perih mesti engkau jalani, tak terukur jauhnya perjalanan terpanggang matahari

Ibu, tempat segala keluh kesahku engkau padamkan, tempat segala penderitaanku engkau tanggungkan. Siang seakan waktu berjuang, malam tak sempat terpejam, walau lelah  kerap datang menghujam

Engkau lakukan walau itu mengoyak nyawamu, engkau persembahkan tanpa peduli seribu rintangan. Bagimu anakmu adalah nyawa pertama, bagimu dunia adalah masa menunaikan amanah

Ibu, maafkanlah salahku. Kemana hendak ku cari penagampunan diri, kemana hendak ku cari tempat kembali. Ketika tuhanpun tak mau memandangku, ketika tuhanpun memandang murka kesalahanku

Padamu ibu kuserahkan nasip akhirku, padamu ibu ku pasrahkan segala keputusan. Tuhanpun menunggu kata ridhamu, tuhanpun tak mau mendahuluimu. Padamu ibu, tempat pintu syurga di letakan tuhan di bawah kakimu

Bagan batu 29 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun