Ranting-ranting patah, di injak angin tenggara yang merajalela, melompat dari satu keinginan demi keinginan. Patah dan patah, ketika butiran debu yang menyertai, menyapa angkuh hendak kelahi
Hati patah, di hempaskan gulungan janji tak bertepi, memberi secawan mimpi tapi tiada bukti. Patah dan patah, ketika kata-kata bak pedang dewa pemancung asa, menyembelih segenap jiwa dengan sangat sakitnya
Siang tlah merasakan, malam tlah menjeritkan. Hati patah, jiwa patah,harapan patah, patah dan patah. Bahkan rembulan turut memperparah, berikan sinar terindahnya.
Mungkin ini akhir episode patah hati, tak perlu di ulangi, tak perlu di kenang lagi. Esok tak ada yang perlu tersakiti, hatiku tlah patah di bawa  gulungan memori
Bagan batu 27 juni 2019
Â