Di bawah reruntuhan bangunan peradaban, di sela-sela puing kehancuran oleh sisa kemarahan, mengais-ngais kepingan hati yang hitam terbakar, berharap tiupan angin tak melumatkan perasaan, menerbangkan debu-debu kemanusiaan yang mengambang
Jejak langkah terhenti di ranting pohon meranggas, dengus napas tersedak aroma mesiu, masing-masing kita menggendong kelam masa lalu, sempoyongan menyeberang titian menuju era baru
Jangan berpaling ke belakang. Bila setumpuk kenangan akhirnya menumbuhkan tunas dendam, menyuburkan kebencian yang hendak di tanam di tanah harapan. Cukup kita yang menyaksikan, cukup kita yang merasakan
Jangan pernah ceritakan kisah ini pada rumput dan ilalang, jangan buat kisah ini sebagai bantal tidur malam. Biarlah sampai di sini jejak pedih harus terjadi, tak perlu menghantui hingga kita mati
Bagan batu 25 juni 2019