Tangis itu mungkin tak sampai gerimis, ketika kabar menggelegar pecahkan suasana. Gersang seakan tanah tempat berpijak, kelam langit tempat bernaung
Nun jauh di sana di pulau antaberanta, engkau tercampak di derasnya badai menggila. Tercabik-cabik tanah kerontang siap membakar, tersayat-sayat ranting tajam sisa bencana
Mungkin takdir tlah berencana dengan memaksa, suratan tangan bertanda akhir cerita yang berduka. Uap tanah beraroma amis seakan tarian magis, membelenggu setiap yang bernapas di antaranya
Bagan batu 23 juni 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!