Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Perempuan Berambut Sebahu dan Senja

21 Juni 2019   19:43 Diperbarui: 21 Juni 2019   19:59 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan berambut sebahu menangis di hadapan senja, mengadukan segala sakit hatinya tercabik panah asmara. Menuangkan  air mata penyesalan tlah ternoda, biarkan kesetiaan di ganti penghianatan tak terkira

perempuan berambut sebahu ingin sejenak menyandarkan, rasa penat di jiwa di pecundangi kumbang asmara. Hatinya telah terluka, jiwanya tersandera titik-titik noda yang tak terlupa

Senja hanya memandang iba hatinya yang terbakar, membisikan kalimat penyembuh tapi tak mampu, berikan sekedar penenang tapi tak kuasa. Senja akan segera berlalu, berganti malam yang kadang tak mahu tahu

Perempuan berambut sebahu hanya diam di ujung waktu, merasakan dekapan hangat sang senja walau sebentar. Perempuan dan senja  saling diam dalam perpisahan, ketika kegelapan mulai menenggelamkan segala ingatan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun