kaca-kaca pecah di hantam kata-kata, tiang-tiang menarah patah di terjang dusta. Bagaimana mungkin dua hati yang mencinta saling menyiksa, bagaimana mungkin dua rasa yang konon tlah seirama saling memangsa. Itu tak ku mengerti, harus ku akui
Bagaikan matahari dan bumi yang tlah sehati, di pisahkan malam tapi pagi menjelang kembali memadu kasih. Engkau mengagungkan cinta, ku hasratkan tetap setia. Tapi di setiap ujung siang kita memaki,di setiap ujung siang kita meracun diri
Haruskah berakhir dengan sobekan luka di dada, haruskah berakhir setelah salah satu di antara kita menjadi tumbalnya. Kemarahan ini hampir-hampir menghapuskan semua setia, mencampakan segala yang ada kedalam bara membara
Kesetiaan kita mulai berubah, kasih sayang kita jadi banyak ulah. Mungkinkah amarahmu di siang ini sebagai pertanda, sejauh-jauhnya kita melangkah bersama, namun hati kita saling mendusta
Bagan batu 16 juni 2019