Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hijrah yang Kedua

16 Juni 2019   06:09 Diperbarui: 16 Juni 2019   06:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Delapan tahun membeku dalam gelas kaca, menyendiri dalam sunyi membasuh jati diri, menguras habis seluruh isi hati nurani. Menggeliat hanya sekedar uapkan dosa, menjerit lirih sesali segala perbuatan

Delapan tahun sudah melatih diri, berusaha campakan segala angkara bersemayam di hati. Hari ini, pagi ini, di temani cahaya putih sang mentari, aku ingin kuatkan tekat hijrah yang ke dua

Aroma semerbak tangkai mawar menguarkan bahagia, rumpun perdu nyanyikan pujian ke semesta alam, gemericik air,riak memecah batu kali yang terdiam. Ini mungkin takdirku, ini mungkin suratan hidupku

Ijinkan aku yampilkan lagi warna pelangi yang hakiki, beriku kesempatan memperbaiki diri. Hijrah kedua semoga membawa bahagia bagi seluruh hati, membawa keteduhan bagi insan yang mendambakan

Bagan batu 16 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun