Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lelaki Pendiam Itu Mati di Bilik Sunyinya

12 Juni 2019   12:39 Diperbarui: 12 Juni 2019   12:44 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan suara menggerung di dalam dada, berputar mencari celah sebagai pelampiasanya. Lelaki pendiam itu hanya pasrah dalam kubangan sunyi, sambil berharap setiap bunyi tak lagi mengusiknya

Lelaki pendiam itu mati di bilik sunyinya, ketika kata pertama dan terakhirnya belum purna. Hendak berbicara tapi malu pada sunyinya, hendak merangkai kata tapi takut memulainya

Hanya gemuruh tapi tak menyentuh, hanya mendesah tapi tak lahiriah. Menarik napas terakhirpun ia mulai enggan, seakan takut membangkitkan segala angan

Lelaki pendiam itu mati di bilik sunyinya, merapal mantra tapi di alam sana. Biarkan sunyi menikam dada, harapkan bunyi datang membela, lelaki pendiam itu mati dengan menggumamkan kata, ah...

Bagan batu 12 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun