Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seminggu Enam Kali, Aku Mengoyak Mimpi

7 Juni 2019   07:18 Diperbarui: 7 Juni 2019   07:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerimis seperti mengemis mengajaku pulang, bagai tangis yang tak henti membujuk hati untuk kembali. Ah, mungkinkah hatiku tlah ikut pergi, bagaimana mungkin ragaku terpaku di bawah pohon kamboja ini, sedang seluruh kenangan berkelana mengitari bumi

Seminggu enam kali aku mengoyak mimpi, ketika rindu menuntunku untuk menemuimu, bercengkrama dalam diam, berbicara dalam kebekuan. Kita di kotak yang sama,tapi dunia kita tlah berbeda. Aku hanya mengandalkan rasa, ku yakin engkau pasti mampu merasakanya

Seminggu enam kali aku mengoyak mimpi, semenjak kepergianmu untuk tak kembali. Aku bersumpah pada waktu yang telah memisahkan, aku berjanji pada langit yang setia menyaksikan. Biarlah terkoyak seluruh kenangan,biarlah terlara segala keindahan, aku tetap menemuimu walau itu memedihkan

Seminggu enam kali aku mengoyak mimpi, biarlah serpihan memory  memenuhi jalan, biarlah aroma  kesedihan menggelayuti alam. Bahkan biarlah hingga raga ini mengering dalam perjalanan, aku kan setia menepati janji, aku kan tetap menemanimu walau beda dimensi. Biarlah terkoyak seluruh mimpi, aku kan tetap di sini

Bagan batu 7 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun