Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seikat Kembang untuk Ibu

6 Juni 2019   15:04 Diperbarui: 6 Juni 2019   15:12 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi/uswahtun hasanah/ps express

Telah jemu matahari mengasuh bumi, menumbuhkan biji-biji kasih sayang, menghangatkan pagi agar bumi tetap berseri, begitu setiap hari, bahkan hingga akhir kehidupan

Telah bosan rembulan membelai malam, menina-bobokan dengan nyanyian kemesraan, menggelar mimpi agar malam tak pernah kesepian

Tapi kasih seorang ibu melampaui rentang kehidupan, tak pernah henti walau badan sendiri hampir mati. Menerobos setiap celah yang bahkan sinar mentari tak mampu menyinari, itulah ibu. kasih sayangnya tak-kan pernah  terganti

Kupersembahkan seikat kembang, untukmu ibu. sebagai tanda penghormaranku pada kasihmu yang tiada tepi. Tiada emas permata yang mampu menandingi, seorang ibu yang di lebaran ini tertunduk lesu

Bagan batu  6 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun