Seruni namanya.gadis kampung yang di balut hijab kesederhanaan, berbusana muslim yang santun dengan tutur kata yang sopan.aku kadang takjub dengan perilakunya,sampai terselip di hati,dari manakah gerangan gadis lembut ini berasal,apakah dari syurga yang di kirimkan tuhan sebagai hiasan dunia.
"Assalamualaikum,mertuakuuu'
aku terkejut alang kepalang.bukan karena bunyi huruf u yang panjang,tapi aku takut Seruni mampu membaca pikiranku yang kadang keluar dari batok kepala.
"waalaikumsalam,wahai menantuku"
begitu kami biasa bertegur sapa.kadang membuat iri para orang tua yang punya anak lajang di rumahnya.
"hari lebaran sudah menjelang,apakah mertua hendak membelikanku hijab biru yang baru?"
ah,...ternyata ingatan Seruni tak mau terkecoh dengan bunyi petasan yang memekakkan telinga sepanjang malam.janji adalah hutang,dan kini makhluk cantik ini menagihnya
"beres,untuk Seruni pasti ada hadiah spsial.nanti pergi kepasar bersama ibu mertuamu,Seruni boleh pilih sesuka hati"
aku tahu rasa gembira merasuki sekujur tubuhnya,rona merah di wajah,pertanda Seruni senang mendengar jawabanku.
Seruni oh Seruni,kembang desa yang jadi rebutan tua maupun muda.yang tua ingin meminang jadi menantunya,yang muda pula ingin segera melamar menjadi kekasih abadinya.
