Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menunggumu Shakyera

21 Mei 2019   17:31 Diperbarui: 21 Mei 2019   18:21 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdiri di antara kenangan dan harapan, meneguhkan sebaris nostalgia pembunuh rasa jemu, berharap musim semi segera berganti, tanamkan berjuta barisan ingat menghujam mimpi

Menunggumu Shakyera, bagai mematung hati di pelaminan sepi. Memandang setiap jengkal gugusan awan yang beterbangan, meniupkan seluruh debu rindu hingga membakar kalbu, setidaknya itu yang aku lakukan

Aku tetap di sini menunggumu, tetap berharap samudera luas menemukan namamu, tingginya puncak semeru mampu mencium harumu. Menunggumu shakyera,bagai peperangan dalam diam, setiap detik berganti,itu pertanda sebahagian hidupku telah sekarat lagj

Menunggumu shakyeira,bagai mati berdiri menantang hari. Aku masih di sini, karena sebahagian jiwaku telah melesat pergi

Bagan batu 21 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun