Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Pertemuan Terakhir dalam Hidup Ini

18 Mei 2019   09:59 Diperbarui: 18 Mei 2019   10:06 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika rembulan membisikan kepadaku tentang kedatanganmu,jujur aku masih belum mampu bangkit dari rasa terpuruk-ku. Gumpalan rasa perih yang masih bersemayam di dalam hati, menebarkan aroma benci yang sulit terkendali, bahkan semakin menjadi

Aku berlari sepanjang malam hingga pagi menjelang, berharap semua kenangan akan teringgal di balik gulungan awan, mencampakan sebuah senyuman yang dulu begitu mempesona menggantung di hati. "Aku tidak ingin pertemuan ini," teriaku kepada malam.

Tapi ketika sinar pertama dari matahari pagi menyapa, aku baru menyadari aku tidak pernah kemana mana. Aku hanya berlari di dalam angan,aku berteriak di dalam diam,bahkan kedua kakiku terpaku di altar rindu,tempat di mana kerinduan harap pertemuan dengan kebencian

Aku masih di sini,di saat ini dan di keadaan ini. Rindu tlah merantai nalarku,rindu tlah menipu rasa cintaku. Aku menunggu kedatanganmu untuk menoreh luka di hati, Sembari berharap,ini adalah pertemuan yang terakhir dalam hidup, sebelum aku beku dalam mimpi

Bagan batu 17 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun