Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Reformasi Bercabang Keinginan

14 Mei 2019   19:44 Diperbarui: 14 Mei 2019   19:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.pixabay.com

Demi masa yang lintasanya menyapu bersih sejarah berdarah,aroma pembantaian di bungkus rapi kertas merah keabadian.hingga ke pucuk cakrawala semesta,cipratan cipratan darah para korban kebiadaban,terdiam dalam sunyi ketidakpastian diri

Hingga hari kemudian berganti meniti titian matahari,lautan mendung menggantung malas hendak memercikan air kehidupan.menunggu kepastian kapan mahkama keadilan memutuskan

tonggak tonggak nisan hanya memandang diam,tabur bunga berharap jadi obat penderitaan.mestikah menunggu matahari muncul dari barat,saat masa tak lagi memandang iba perasaan.saat keadilan menampakan diri dengan kuasa memutuskan

Bagan batu 14 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun