Merawat Gairah Menulis agar Tidak Padam

4) Malas

Ilustrasi pixabay.com

Bisa jadi karena sedikitnya pembaca tulisan kita,atau karena target yang kita tuju tidak tercapai,kita jadi malas dan kehilangan gairah menulis secara tiba tiba.ide menumpuk di kepala,tapi apa daya jari jari ini seakan tak berdaya mengetikan satu hurufpun sebagai pelampiasanya.

Rasa malas bisa menghinggapi siapa saja.tidak perduli dia penulis senior dengan jam terbang tinggi,apalagi penulis pemula yang baru belajar merangkai kata.tentu rasa malas ini akan berbeda beda kadarnya, tergantung individu penulis menyikapinya

Bagaimana kita merawat semua gairah menulis ini?

Ilustrasi pixabay.com

Telah banyak di bahas dan ulas oleh para ahli dan pakar tentang kiat kiat atau cara membangkitkan kembali gairah menulis.semuanya bisa di coba,semua bisa di praktekan.tinggal mana yang cocok untuk di terapkan sesuai kebutuhan dan kondisi kita.artikel ini tidak lagi membahasnya.

Penulis hanya ingin menambahkan satu hal,marilah kita mulai mencintai tulisan kita,dan bercumbu dengan proses menulis yang kadang penuh liku liku bak sepasang kekasih yang di mabuk rindu.kita musti memulai merawat gairah cinta menulis,merindukanya bila sehari tidak bertemu dengan kumpulan kata  pelepas ide di kepala.

Ilustrasi pixabay.com

Kita bisa memulai mencintai menulis dengan bertanya kepada diri sendiri "adakah manfaat dari mencintainya?" semakin kita menyadari bahwa proses menulis mampu memberi faedah dan rasa bahagia bagi diri sendiri dan orang lain,makin terpacu kita untuk bercumbu dengan segala proses pencarian ide,mengolah dan menuangkanya kedalam sebuah tulisan.

Pada akhirnya bila rasa cinta sudah menyatu dengan rindu berbagi kisah dan faedah lewat rangkaian kalimat di sebuah tulisan,kita tidak akan pernah kehilangan gairah untuk menulis,karena menulis adalah cinta sejati kita.

Mohon maaf bila artikel ini berantakan tanpa makna,karena ini hanya salah satu upaya menemukan gairah yang sempat padam.

Salam