Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik Anak Itu Ladang Ibadah bagi Orangtua

4 Mei 2019   10:19 Diperbarui: 4 Mei 2019   10:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang anak wanita.sumber : shutterstock

Pagi ini ada sedikit keributan di rumah,Uswatun Hasanah anak saya perempuan yang duduk di kelas 5 sebuah ibtidaiyah berencana bersama teman teman sekelasnya hendak berkunjung kesebuah kolam renang yang ada di kota.semua biaya sudah di siapkan dari uang tabunganya sendiri,ijin sudah di kantongi dari ibunya.

Saya beberapa hari ini memang jarang di rumah,sehingga mungkin anak saya tersebut merasa sudah cukup mengantongi ijin dari ibunya sebagai alasan untuk ikut kegiatan ke kolam renang.padahal dia tahu kalau saya di rumah,maka ijin untuk kegiatan seperti kekolam renang pasti tidak akan di beri,itu sudah jadi peraturan di keluarga semenjak dulu.

Pagi ini ternyata saya bisa pulang lebih awal kerumah karena urusan sudah selesai,sejak subuh saya perhatikan anak saya Uswatun Hasanah tersebut agak gelisah.seakan ada yang hendak di utarakan tapi takut atau sungkan mengatakanya.padahal biasanya saya dan anak anak kalau di rumah itu biasa terbuka dan bercanda

08.30 wib,teman temanya mulai datang kerumah mengajak berangkat bersama ke kolam renang dengan berkumpul dulu di sekolah(hari ini anak sekolah ibtidaiyah sudah libur),di situlah baru saya tahu anak saya ada rencana hendak mengadakan kegiatan di kolam renang.

istiqamah dengan peraturan atau memberi kelonggaran.

Kedekatan seorang ibu dan anaknya.sumber : pixabay.com
Kedekatan seorang ibu dan anaknya.sumber : pixabay.com

Sesuatu yang tampaknya sederhana,tapi bila tidak di sikapi dengan bijaksana bisa menimbulkan akibat pemahaman yang keliru terhadap sebuah prinsif atau peraturan dalam sebuah keluarga.

Bila menuruti perasaan hati seorang ayah,rasanya pasti tidak ingin anak perempuanya kecewa.sudah menyisihkan uang jajan sekian lama untuk bisa membiayai sendiri sebuah kegiatan (sebenarnya untuk hal ini saya kagum),sudah bersepakat dengan teman teman sekelas,bahkan di jemput pula kerumah,bekal sudah di siapkan,ijin dari ibupun sudah di berikan.tapi sebagai ayah saya harus menegakan peraturan dalam keluarga demi kebaikan bersama.

Berat rasanya tidak bisa memberi ijin kepada anak perempuan yang baik budi ini,kecewa pasti (tampak dari raut muka dan senyum yang biasanya menawan),tapi sebagai ayah saya harus tegas mana yang boleh di lakukan,dan mana yang tidak boleh di langgar.walau sampai artikel ini saya tulis,rasa berat di hati masih tersisa.

Setelah memberi pengertian dengan bahasa sederhana yang bisa di fahami seorang anak,akhirnya jalan tengah di temukan.hari senin atau selasa bila keadaan kolam renang sunyi dari pengunjung,kami sekeluarga akan ke kolam renang .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun