Indonesia punya dua presiden? kenapa enggak. coba kita bayangkan seandainya pak Jokowi dan kabinetnya berkuasa, kemudian pak Prabowo dan kabinetnya juga bekerja, yakin indonesia pasti adil dan makmur.
Pak Jokowi dengan program insfratukturnya, bangun jembatan, jalan, bendungan, irigasi, bandara. pembangunan yang merata di seluruh indonesia, mulai pulau yang terluar sampai daerah pedalaman,semuanya kebagian, pokonya pembangunan Indonesia sentris.
Pak Prabowo dengan kabinetnya yang selama ini berhasil mengkritik kerja pemerintah, kini langsung pasang aksi. swasembada pangan, harga bahan pokok murah, kemandirian dalam ekonomi dan sumber daya alam, keadilan dalam hukum,dan masih banyak lagi program pro rakyat seperti yang di ucapkan dalam kampanye.
Bagaimana dengan modal?
Itu masalah gampang.siapa sih yang tidak kenal Jokowi dan Indonesia di dunia internasional? bangsa kita sudah punya pengalaman panjang dalam berhutang.selama ini negara kita di acungi jempol sebagai negara yang lancar dalam membayar hutang.
Negara negara donor pasti akan bergembira ria bila pemerintah mengajukan utang baru,berapapun jumlahnya pasti di kabulkan.kepercayaan memang modal utama.belum lagi lembaga lembaga pembiayaan kelas dunia yang pasti antre hendak tanam modal di indonesia
Kalau pak Prabowo seperti janjinya yang tidak akan bergantung pada hutang luar begeri pasti punya cara jitu membiayai pembangunan.bisa jadi menjual aset pribadi,atau patungan dengan orang kaya yang jumlahnya 1% tapi mengusai kekayaan 90% bangsa ini.
Bisa di pastikan takyat pasti akan segera makmur.dua presiden dengan dua program pro rakyat.sembako murah,lapangan kerja melimpah,keamanan terjaga,pokoknya aman damai punya presiden ganda.
Siapa yang mengawasi?
tidak ada yang perlu di awasi.dua kubu presiden yang punya program pro rakyat,dua putra terbaik bangsa ini,punya penasehat sekelas Amien Rais,si tokoh reformasi,apalagi yang harus di awasi.dua orang baik bertemu dan berkumpul,pasti yang baik baik saja yang akan muncul