Mohon tunggu...
Zaki Iskandar
Zaki Iskandar Mohon Tunggu... Auditor - YNWA!

YNWA!

Selanjutnya

Tutup

Humor

[Humor] Anak-anak TK Koplak Yo Band

20 September 2012   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11 2706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_206795" align="aligncenter" width="613" caption="Keluarga Besar KYB (dok. Mbak Dessy/Babeh Helmi)"][/caption]

Di sebuah ruang kelas TK A yang dikelola Yayasan Keluarga Yang Berbahaya Berbahagia (Yayasan KYB)…

“Anak-anak, siapa yang bisa sebutkan nama alat transportasi?” tanya Ibu Guru Itje Juitje kepada murid-muridnya yang setiap hari bertingkah aneh dan lucu.

“Saya, Ibu Guru!” teriak seorang anak perempuan yang selalu membawa botol minuman hadiah dari sebuah pabrik oli. “Nama alat transportasi yang paling hebat adalah EMPAT ENAM….” jawabnya kemudian.

“Loh, kok EMPAT ENAM? Apa itu?”

“Itu loh Bu, mobil yang jumlah penumpangnya di sebelah sini ada EMPAT dan di sebelah sana ada ENAM, trus di kaca belakangnya ada gambar motor balap nomor EMPAT ENAM….”

“Oh gitu, ya? Itu namanya mikrolet, anak-anak sekalian…. Sekarang, siapa yang tau nama binatang yang lucu?”

[caption id="attachment_206797" align="aligncenter" width="208" caption="Pelukan gorila... (Sumber: bldqkdum.com/kaskus.co.id)"]

13481239761186156224
13481239761186156224
[/caption]

Seorang lagi murid perempuan, yang hari ini berangkat ke sekolah menggendong sebuah tas hadiah dari kartu perdana berlambang kartu remi, mengacungkan jarinya dengan semangat menggebu-gebu. “Aku tau! Aku tau! Binatang yang paling lucu menurut aku adalah GORILA…”

“Loh, kok, gorila? Apanya yang lucu, Sayang?” tanya Ibu Guru penasaran.

Dengan polos gadis cilik berambut panjang itu menjawab, “Soalnya, waktu aku main ke kebun binatang, gorilanya nggak mau aku kasih makan kacang atau pisang. Waktu aku kasih risoles, eh, dianya malah tepuk tangan sambil julur-julurin lidah gitu. Lucu, deh. Trus, waktu aku sodorin lontong, eh dianya guling-gulingan di tanah trus ciumin pipi aku. Lucu banget pokoknya….”

Seorang murid perempuan bernama Umi yang tubuhnya menjulang tinggi ikut nimbrung. “Iya tuh, lucu banget gorilanya. Kalau doyan sama lontong dan risoles, tuh gorila sama persis dengan kita-kita dong. Berani tarohan deh, gorilanya pasti suka makan jengkol juga.… Hihihi….”

Tanpa diduga, Ibu Kepala Sekolah mengawasi aktifitas kelas tersebut. Dia tampak kagum dan bangga dengan anak-anak didiknya. Ibu Kepsek lalu masuk ke ruang kelas.

“Selamat Pagi, anak-anak! Wah, Ibu bangga deh dengan kalian yang pintar-pintar. Ibu jadi ingin bertanya juga kepada kalian,” ujar Ibu Kepsek. “Bu Itje silakan istirahat dulu, kelas saya ambil alih sebentar…”

“Baik, Bu. Saya minta ijin ke restoran sebelah, mau beli Jus Terong kegemaran saya,” jawab Ibu Itje Juitje kenes. Dia keluar kelas sambil berlenggak-lenggok dan senyum-senyum sendiri.

Ibu Kepsek berbinar-binar matanya menatap wajah murid-murid berperilaku unik itu. Setelah dua kali berdehem dan menggosok-gosok kedua telapak tangannya, Ibu Kepsek memulai pembicaraannya.

“Sebelumnya Ibu mau meralat jawaban dari ananda Rossiatun dan ananda Jatmikaningsih. Jawaban yang tadi itu keliru ya. Yang benar ya jawaban dari Ibu nanti. Kalo kalian semua tidak nurut sama Ibu, nanti Ibu hukum kalian mencuci motor-motor ojek punya Ibu. Paham?”

“Paham, Ibu Kepala….” jawab murid-murid secara bersamaan.

“Baik. Mengenai alat transportasi yang paling hebat, jawabannya adalah kereta api. Alasannya karena rodanya tidak pernah kempes. Coba kalau mikrolet dan motor 46, sekali rodanya ketusuk paku, pasti langsung cesssss… bocor deh, hihihihi….”

Para murid tertegun dan terpincuk demi melihat kepala sekolah mereka mengikik genit.

Lanjut Ibu Kepsek, “Lalu, binatang apa yang paling lucu, jawabannya adalah kecoa. Mengapa? Begini, Ibu kan sering bikin Jus Pare. Sudah tau rasanya pahit getir dan nggak enak, eh, ternyata banyak kecoa yang suka ikut numpang minum juga. Sering loh, anak-anakku sekalian, belasan kecoa merubung gelas isi Jus Pare punya Ibu, malah beberapa ada yang kecemplung. Lucunya, waktu Ibu minum….”

Hoeeek! Murid-murid mendadak muntah berjamaah.

Sekarang giliran Ibu Kepsek yang terpincuk.

[caption id="attachment_206796" align="aligncenter" width="287" caption="Buah Aprikot (Sumber: www.kids-cooking-activities.com/apricot-facts.html)"]

1348123737842398786
1348123737842398786
[/caption]

Untuk mengobati anak didiknya yang tiba-tiba keliyengan, Ibu Kepsek memakai strategi Ibu Guru Itje Juitje yaitu melontarkan beberapa pertanyaan kepada para murid agar suasana kelas normal kembali.

“Anak-anak, coba sebutkan nama buah yang pohonnya tumbuh di sekitar kita!” Ibu Kepsek mulai menjalankan taktiknya.

Murid-murid kembali segar bugar. Seorang anak laki-laki pindahan dari TK Pertiwi Brussel bernama Jean Pierre mengacungkan tangannya.

“Apel, Madame!” jawabnya tegas.

“Piiiir….” teman di sebelahnya tidak mau kalah.

“Buah Kiwi!” seru seorang bocah dari bangku belakang.

“Anggur Hijau…”

“Aprikot!”

“Strooooberiiiii….”

“Blueberry!!”

“Blackberry!!!!!!” tiba-tiba seorang anak berambut gondrong berteriak sangat keras. Biasa dipanggil dengan nama Dul, siswa yang juga baru pindah dari TK Bustanul Athfal Paramaribo terkenal sebagai murid yang tengil, kemlinthi, namun gaptek berat.

Teriakan Dul membuat teman-temannya kaget. Ibu Kepsek ikut kaget. Seekor kucing belang hitam tua-hitam muda yang sedang melintas juga kaget dan lantas melongokkan kepalanya ke dalam kelas. Gambar sesosok pahlawan yang menempel di tembok lebih kaget lagi, sampai-sampai beliau marah lalu menghunus pedangnya. Rossiatun bahkan terbatuk-batuk 46 kali.

Seiisi ruangan melotot beramai-ramai ke arah Dul. Si gaptek itu cuma bisa menundukkan kepalanya karena tak kuat menahan bully-an massal tersebut.

Ibu Kepsek marah besar mendengar jawaban bocah-bocah itu. Arghhhhh! Terdengar suara gemeletuk giginya pertanda dia menahan emosi.

“Kalian semua sengaja mau meledek Ibu, heh??? Sengaja mau bikin marah Ibu? Mana ada pohon apel, aprikot, kiwi, stroberi tumbuh di dekat sekolah kita! Dan kamu, Dulkampret, sejak kapan blekberi jadi nama buah?” semprot Ibu Kepsek kesal.

Murid-murid tunduk terdiam.

Ibu Kepsek menyambung omelannya, “Nih, supaya kalian tambah puas, Ibu kasih tau nama buah yang jelas-jelas ada di sekitar kita, yaitu BUAHMAD !! Puas? Puas?? PUAAAAAAAAS???!”

Murid-murid serempak mengangkat wajahnya, terkesiap campur ndlongop.

Tanpa diduga, tiba-tiba seorang siswa laki-laki berdiri lalu mengacungkan tinjunya kepada Ibu Kepsek. “Gue aduin sama bokap gue lo….” teriaknya sambil berlari keluar kelas.

Beberapa saat kemudian tampak di kejauhan anak itu berjalan menggandeng seseorang yang ternyata ayahnya. Semakin lama semakin kelihatan roman muka si ayah yang merah padam dengan sepasang tanduk yang mulai tumbuh di kepalanya. Dia berjalan tergopoh-gopoh sambil menenteng sebilah clurit yang memendarkan cahaya berkilat-kilat….

Postingan ini dipetik dari kebon @KoplakYoBand

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun