Mohon tunggu...
Zaki Iskandar
Zaki Iskandar Mohon Tunggu... Auditor - YNWA!

YNWA!

Selanjutnya

Tutup

Politik

T.R.U.M.P. Tak Ragu untuk Menghina Pesaing

29 Februari 2016   09:26 Diperbarui: 7 November 2020   16:48 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.mediaite.com

Ketika kandidat lain, Ted “TrusTed” Cruz, dimintai komentarnya terkait langkah Christie tersebut, Senator Texas itu menjawabnya lumayan santai, “Nggak akan terlalu ngefek….

Ted Cruz pantas untuk percaya diri karena pihak yang berseberangan dengan Donald Trump jumlahnya juga tak kalah banyak. Sebut saja mantan Presiden Meksiko, Paus di Vatikan, dan jemaat muda Evangelis.

Dalam sebuah wawancara televisi untuk menanggapi ide Donald Trump yang ingin membangun sebuah tembok tinggi guna menghalangi arus imigran gelap dari selatan, Vicente Fox terlihat geram dan emosi. Sebaris kalimat yang mengandung “f-words” bahkan dia hadiahkan spesial untuk Trump. “I am not going to pay for that f***ing wall… bla-bla-bla….” semprotnya.

Si penerima hadiah pun nyengir kuda.

Sikap di luar dugaan datang dari Paus Fransiskus dan anak-anak muda penganut Evangelis yang relijius. Seperti mendapatkan ilham yang sama, mereka menganggap Donald Trump “bukan orang Kristen” sehubungan dengan beberapa pernyataannya yang terkesan rasis dan tidak berempati pada kemanusiaan.

Trump dengan gagah berani mencela balik Paus, mengabaikan potensi tertimpa kualat. Tapi ia tak sempat mengeluarkan sumpah serapah untuk generasi muda Amerika, yang telah terlebih dahulu lari menghambur ke pelukan Marco Rubio dan Ted Cruz.

Wahai Cinta, Datanglah!

Adalah fakta bahwa tidak setiap detik Donald Trump menabur bibit kebencian. Setidaknya pada ucapan yang keluar dari mulutnya. Sejatinya, dia juga senang menebar cinta.

“Saya cinta orang-orang Islam,” ujarnya suatu kali. “Saya cinta rakyat Meksiko!” tambahnya di lain waktu. Begitu banyak cinta yang datang dari dirinya, tapi… syarat dan ketentuan berlaku.

Donald Trump tinggal di rumah besar politik bernama Partai Republik. Sebuah wadah berpolitik bagi orang-orang yang dianggap berpikir konservatif, penuh kesantunan, dan penuh ketaatan terhadap norma susila dan norma agama. Namun apa yang telah dilakukannya?

Okelah, sekarang ini dia sedang berkonsentrasi untuk mengalahkan lawan-lawan satu partainya, sehingga menyerang mereka dengan membabi buta. Tapi sadarkah dia bahwa kebrutalan dan kekasarannya dalam berbicara bukan merupakan tontonan yang baik untuk publik, terlebih lagi anak-anak? Tak kurang seorang pemimpin Katolik sedunia dan generasi muda yang murni serta polos pun terpaksa mengkritiknya dengan teramat pedas. Dunia juga bisa dibilang bereaksi negatif terhadap caranya berkampanye. Jelas sekali ada yang salah dengan Donald Trump.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun