Terkungkung dalam derita masa lalu
Terkikis luka menghunjam dada
Tersangkut-pautkan hati dan perasaan
Tertimpa reruntuhan nurani sendiri  Â
Mimpi itu hanya bunga tidurmu   Mata terpejam dan senyum  merekah indah
Memberondong kata membungkam nestapa
Raga memancarkan sinar indahnya
Bergerak lirih menukik tajam
Ketika mengendap-endap sesaat
Bunyi lonceng dikejauhan seperti terperangkap
Lepas dan cepatlah terlepas
Hilang dalam sedikit cahaya kegelapan
Terjuntai kembali lirik-lirik kegalauan
Senandung dari pulau - pulau bersenyawa
Hauskah kawan?
Sisa dari sebuah pertemanan
Tak lekang dalam himpitan jaman
Maju mendesak menuju kemenangan
Dalam sebuah alunan lagu gembira