Mohon tunggu...
Kananda Ajiraksa
Kananda Ajiraksa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI Peserta KKN Tematik 2021

KKN Tematik UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Pentingnya Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Nyaman

30 Juli 2021   16:00 Diperbarui: 30 Juli 2021   16:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi COVID-19 yang sedang kita rasakan sekarang merupakan sebuah tantangan besar yang berpengaruh kepada kegiatan sehari-hari. Dengan dibatasinya kegiatan di ruang publik, masyarakat diimbau untuk tetap melaksanakan kegiatannya di rumah masing-masing, menggunakan segala fasilitas yang ada. Salah satu kegiatan tersebut adalah kegiatan belajar mengajar. Dampak dari pandemi COVID-19 ini dalam sektor pendidikan mengharuskan warga sekolah, baik pelajar maupun pengajar, untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah, menggunakan aplikasi video konferensi, kelas daring, dan forum yang dibentuk di platform media sosial. Dalam penerapan kegiatan belajar daring, banyak kita temukan kendala teknis yang terjadi diluar kendali pengguna, ketidakstabilan jaringan salah satunya.

Akan tetapi, selain fasilitas yang optimal, lingkungan belajar di rumah merupakan salah satu faktor penting untuk pelajar melaksanakan kegiatan belajar di rumah. Lingkungan belajar yang tidak nyaman dapat menyebabkan turunnya motivasi belajar dan kejenuhan yang berujung kepada turunnya performa belajar anak. Oleh karena itu, peranan orang tua/wali siswa sangat penting dan dibutuhkan kerjasama dengan anak.

Dalam webinar yang diselenggarakan pada 24 Juli 2021 silam oleh peserta Kuliah Kerja Nyata di Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul "Peran Pengawasan Orang Tua Terhadap Cara Belajar Anak Dalam Menghadapi Post-Pandemic Era", Karyantri Dewi sebagai pemateri dalam webinar tersebut mengemukakan bahwa orang tua/wali berperan untuk menciptakan lingkungan dimana anak dapat tumbuh dan mengembangkan potensi penuhnya serta memfasilitasi ruang dimana anak dapat di dengar dan mengekspresikan dirinya. Dalam proses belajar di rumah, orang tua/wali memiliki enam peran, yaitu:

   1. Orientasi

Dalam poin ini, orang tua/wali berperan sebagai sumber informasi dan mengarahkan anak. Seiring berkembangnya jaman, akses informasi yang mudah dapat menyebabkan kesalahpahaman, terutama pada anak. Orang tua perlu mengenalkan bagaimana cara anak mendapatkan dan memilih informasi di internet. Pendampingan anak dalam mengali informasi di internet dapat membantu anak dalam mencari informasi dan melatih kemampuan critical thinking mereka, mana yang benar dan mana yang salah.

   2. Motivasi

Orang tua/wali berperan memberikan tujuan, target, stimulus, dan menjadi teladan yang baik. Dalam memotivasi anak, orang tua harus bisa menjelaskan pentingnya belajar untuk masa depan. Bukan menjadi yang terbaik di kelas dan meraih peringkat satu, namun bagaimana anak dapat menjadi orang hebat dan berguna di mata orang tua dan masyarakat. Banyak orang bilang anak adalah cerminan orang tuanya, maka oleh karena itu, orang tua harus mencontohkan kepada anaknya hal apa yang baiknya dilakukan di rumah dan menasihati anaknya jika mereka berbuat salah dengan cara yang membuat anak nyaman dan paham.

   3. Atensi

Orang tua perlu memerhatikan tanda-tanda anak lelah, baik fisik maupun mental. Dalam belajar, anak cenderung mudah stress karena banyaknya tanggung jawab sekolah berupa tugas yang memerlukan waktu untuk menuntaskan semua tugasnya. Setiap anak mempunyai kapasitas masing-masing dan dapat menimbulkan stress jika tanggung jawab tersebut diselesaikan diluar kemampuan anak. Selain itu, anak membutuhkan ruangan yang dimana mereka dapat manfaatkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya senyaman mungkin. Orang tua/wali dapat membantu mengurangi beban anak ini dengan cara memberi dukungan dengan berbagai macam cara, reward seperti memasak makanan favorit anak dan membiarkan anak istirahat dengan caranya masing-masing adalah contoh dari beberapa dukungan yang bisa dilakukan. Hal ini secara tidak langsung membisikan "terima kasih atas kerja kerasmu" dan "tetap semangat, kamu adalah yang terbaik". Dengan memberi reward, anak dapat memulihkan semangat belajar dan kelelahannya.

   4. Eksplorasi

Dalam belajar, anak pasti bertemu dengan jalan buntu dalam memecahkan masalah. Orang tua dapat membantu anak belajar dengan menunjukkan cara, gagasan, alat bantu, dan kegiatan yang biasanya tidak dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar yang formal. Memberikan pemahaman dengan cara yang menarik merupakan salah satu cara yang tidak hanya membantu anak memahami materi yang tidak mereka pahami namun membuat suasana belajar mereka menjadi lebih menarik. Pembelajaran seperti roleplay, membaca, storytelling, bahkan bermain dengan anak sekalipun dapat membantu anak dalam hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun