Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dualisme

19 April 2021   16:58 Diperbarui: 19 April 2021   19:06 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*** 

Dualisme bekerja membangun semesta. Bahkan ruang juga konon memiliki kebalikannya; waktu. Lawan kata ruang adalah waktu. Namun keduanya saling membangun, dalam konsep kinerja alam raya; mekanisme kosmos. Apakah kita selalu mendapat kesimpulan keliru, ketika mencoba memahami metafisika dengan fisika? 

Yah, dan kita selalu menemukan hal yang bertentangan dalam dualisme. Ruang itu nyata, sementara waktu imajiner. Ruang itu kosong, sementara waktu memenuhi semua. Dan kita tak mengerti dimensi seutuhnya, karena apa yang terlukis dalam kanvas tak bisa menegaskan bentuknya. Dia mungkin harus keluar dan menjadi sesuatu yang seutuhnya. 

Mungkinkah kita bersembunyi dimana, kesendirian tanpa dualisme itu tercipta? Kita yang terjebak dalam satu sisi, gelap misalnya, meskinya bisa melihat putih. Atau selamanya segala jadi tak terlihat. 

Apakah kita percaya pada dongeng, yang berkisah tentang kehidupan bahagia tanpa nestapa? Bahkan orang tua yang berusaha memberikan hal itu kepada anaknya, justru membuat sejarah mencatat sebuah nama; Sidartha Gautama. 

*** 

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun