Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perumpamaan Sebuah Gelas tentang Stres dan Kekhawatiran

25 Januari 2021   05:45 Diperbarui: 25 Januari 2021   05:49 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

M A S A L A H
(Suatu hari di sebuah universitas)

Seorang dosen membawa segelas minuman ke dalam ruang kuliah. Bukan untuk diminum, namun sekedar ia pegang sebagai sebuah perumpamaan. Dia bertanya kepada para mahasiswanya,

"Berapa berat gelas ini?"

Beberapa orang nampak antusias mencoba menjawab dalam bentuk bilangan yang masuk akal. Sekian gram, atau sekian ons. Namun bukan itu jawaban yang diinginkan oleh sang dosen.

"Bukan masalah berapa berat gelas ini sebenarnya." Kata sang dosen, seolah memberikan jawaban ambigu yang bertentangan dengan pertanyaannya tadi.

"Jika aku mengangkat gelas ini dengan tanganku sebentar, sangat enteng. Tak akan jadi masalah. Namun jika aku memegang ini satu jam, tanganku bisa pegal-pegal. Kalau seharian, mungkin akan jadi kram, bahkan bisa jadi mulai mati rasa. Tapi andaikan aku mengangkat gelas ini sehari semalam, tak bergerak, apa yang akan terjadi? Apakah aku akan pingsan kelelahan, hanya karena membawa gelas yang amat ringan?" Katanya panjang lebar.

"Gelas ini seperti stres dan kekhawatiran dalam hidup." Demikian kurang lebih sang dosen menjelaskan. Dan semua orang di tempat itu masih mencoba memahami.

"Hanya masalah dan kekhawatiran kecil. Hanya sedikit marah. Dan saat kita memikirkan itu sebentar, tak akan jadi masalah. Jika sedikit lama dipikirkan, akan mulai terasa menyakitkan. Tapi bila sehari semalam dihantui oleh hal tadi, kita mungkin jadi tak bisa melakukan apapun. Semakin hari beban pikiran itu semakin berat, siang dan malam kita dihantui oleh hal yang sebenarnya kecil."

"Selalu ingat, untuk meletakkan gelas itu." Sang dosen mengakhiri kalimatnya, dan semua yang mendengarkan masih terdiam.

***

Lihat videonya,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun