Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gejala Degradasi Penutur Bahasa Ibu

27 Oktober 2020   05:21 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:06 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi percakapan. sumber: eslbrains.com

Di Malang ada radio Senaputra FM yang gigih mempromosikan bahasa daerahnya, sehingga akhirnya menjadi semacam ciri khas. Tapi sekarang umumnya bahasa Indonesia lebih banyak dipakai.

Media promosi seperti itu tentunya efektif. Berawal dari lagu, kemudian menciptakan rasa penasaran. Berawal dari karya tulis, kemudian akan mengundang ketertarikan. Atau mungkin dengan usaha lebih, seperti adanya Hari Bahasa Daerah, atau Hari Bahasa Ibu Nasional. Mengingat Hari Bahasa Ibu Internasional sudah ada dan resmi ditetapkan UNESCO. Diperingati setiap tanggal 21 Februari.

Tentu saja sayang sekali, bahkan bahasa krama inggil saja seperti sudah hampir kehilangan penuturnya. Dulu orang Jawa biasa mengajari anaknya berbahasa halus, ada orang tua yang langsung mempraktekkan dengan cara bila berbicara kepada anak-anak mereka, mereka memakai bahasa krama. 

Dulu waktu saya kecil saya masih melihat keluarga yang demikian. Tapi sekarang sudah hampir tidak saya lihat. Semoga daerah yang lain tidak.

Sekarang walaupun masih banyak yang bisa berbahasa krama inggil, tapi kadang juga masih sering salah penempatan. Kadang merasa agak gimana, saat mendengar adik saya mengucapkan kata "kundur" atau "dahar" untuk dirinya sendiri.

Sesekali adik saya juga bertanya, tentang apa bahasa krama dari kalimat tertentu. Dengan semangat semacam ini, saya perlu memberikan apresiasi. Walaupun kurang fasih, setidaknya ada kemauan untuk belajar.

Bagaimana bila suatu saat nanti anda punya seorang anak? Apakah berencana akan menggunakan bahasa krama halus atau bahasa ibu dalam percakapan sehari-hari kepada sang anak, atau bahasa apa saja juga boleh? Yang penting nyaman...

***

Sekian...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun