Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perlukah Mengomersialkan Hidup di Media Sosial?

28 September 2020   05:39 Diperbarui: 30 September 2020   00:58 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memamerkan kebahagiaan di media sosial. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Kita tak harus selalu menekan tombol like atau memaksakan diri berkomentar di sebuah postingan, hanya demi mendapatkan perhatian. Lebih baik saat kita mengenal orang secara pribadi, bukan sebab interaksi tak langsung. Sebab kadang ada saja yang sekedar mampir ke media sosial untuk formalitas dan melempar tawa.

Namun sebenarnya kita tak selalu harus menceritakan apa yang terjadi dalam kehidupan kita ke semua orang. Seperti hari ini pergi kemana, atau swafoto yang kita nilai menawan ini perlu dipamerkan. 

Agar para tetangga tahu kemarin habis liburan dari tempat nun jauh. Saat ponsel kita kehilangan sinyal dan kita jadi mengeluh di internet. Apakah orang akan benar-benar memperhatikan itu semua?

Kecuali kehidupan kita "dijual" dan itu terlihat menarik. Saya tertarik kenapa ada acara keluarga selebritis yang bisa bertahan bertahun-tahun. Kehidupan mereka benar-benar laku dan layak dikomersialkan, tapi apakah kita mencoba meniru hal semacam itu dengan hal-hal kecil semacam menulis "aktivitas sehari-hari" kita di media sosial?

Orang begitu berteriak lantang tentang privasi, namun kadang mengumbar kehidupannya secara luas. Marah saat orang lain memiliki foto dirinya, tapi dengan rajin membagikan foto yang paling menawan ke media sosial. Kalau memang tak boleh dimiliki orang lain, kenapa diunggah ke tempat umum?

Selebihnya tulisan ini hanya opini, yang mungkin beberapa bulan lagi sudah tidak relevan.

Sekian...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun