Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Kita Bisa Menulis dengan Singkat Padat, Mengapa Harus Berpanjang Lebar?

30 Juli 2020   05:17 Diperbarui: 30 Juli 2020   05:12 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap tulisan itu memiliki kerangka. Punya ide pokok juga. Sebenarnya apa yang ingin kita sampaikan dalam sebuah tulisan panjang itu kadang adalah kalimat singkat. Namun kalimat singkat itu butuh pengantar agar mencapai maksud dan tujuan. 

Maksudnya, jika kita memulai tulisan dengan premis dan lead yang menarik, maka ide pokok itu akan lebih mengena sampai ke hati.

Ide pokok yang baik jika dikemas dengan cara yang buruk, akan menghasilkan tulisan yang jelek. Sebaliknya, permainan retorika, akan membuat ide pokok yang sebenarnya biasa-biasa saja jadi kelihatan bermakna.

Misalnya apa?

Saya ingin menyampaikan kepada pembaca ide pokok ini.

"Spontanitas adalah kejujuran. Apa yang kita katakan secara spontan merupakan sesuatu yang jujur kita ungkapkan dari hati dan pikiran"

Saya menemukan kalimat itu di Kompasiana ini. Itu bukan kata-kata saya. Saya sekedar mengambil sebagai contoh saja.

Kemudian, untuk mencapai maksud, saya tidak langsung mengutarakan ide pokok itu. Tapi membumbui gagasan itu dengan sedikit cerita, sedikit metafora, dan bahasa yang mengandung sedikit unsur hiperbola.

Maka jadilah tulisan semacam ini misalnya...

***

[Bagaimana Membaca Kejujuran?]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun