Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Nafkah

30 Juni 2020   12:30 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:05 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nafkah

_______

Trotoar kecil menjadi saksi kakek tua mencari nafkah,
Bukan lusuh, namun bahagia yang tersembunyi dibalik rona yang melewati waktu, tawa dan susah,
Kakek sudah banyak menyaksikan sejarah,
Dan masih pula harus mencari nafkah...

Buku-buku dengan sabar menemani,
Ingin segera laku dan pulang,
Namun senja belum mengizinkan,
Sementara mentari belum berpamitan, beliau masih tertahan...

Trotoar adalah saksi saat kakek menahan mimpi,
Bukan yang indah-indah, tapi agar jangan tertidur dan kalah oleh lelah,
Dan debu yang bercerita kepada kotor udara,
Melihat iba kakek yang tak mau meminta...

Malu, kemana saudara,
Kenapa harus kakek sendiri yang menahan terik,
Tak berpayung,
Dan berbasah dalam gerimis,
Jika mendung, bahkan harapan tak pergi,
Sebab kakek masih disitu,
Menjaga masa depan anak cucu...

Hari menjelang sore,
Dan kakek masih melamun seorang diri,
Ada janji temu dengan rembulan,
Di penghujung malam nanti...

***

Wonosobo, 30 Juni 2020 M.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun