Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajarlah dari Semangat Hidup Stephen Hawking

7 Juni 2020   06:19 Diperbarui: 7 Juni 2020   06:51 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/lizashumskaya

Sudah cukuplah...

***

Secara singkat, The Theory Of Everything mengisahkan perjalanan hidup seseorang fisikawan bernama Stephen Hawking.

Film ini berdasarkan buku Travelling to Infinity: My Life with Stephen karya Jane Wilde Hawking. Buku karya istri Stephen Hawking sendiri. Seorang istri, yang mencoba menceritakan kehidupan suaminya dalam buku, kemudian kisahnya diangkat ke layar lebar.

Jadi, tidak hanya mencoba menyoroti kehidupan ilmiah Stephen, film ini juga mengisahkan kehidupan pribadi seorang Stephen Hawking.

Kisah pemuda "lugu" yang dalam film dikisahkan, dengan polosnya menjawab "saya hanya bisa mengerjakan sembilan", ketika diberi sepuluh soal yang luar biasa sulit. Dia bahkan "dengan santai" tak segera memutuskan judul "tesis" miliknya.

Dalam film, dia diajak "jalan-jalan" ke tempat dimana JJ. Thomson menemukan elektron. Dan Rutherford memecahkan atom.

Juga digambarkan, bagaimana dia mendapatkan ide tentang fisika dari hal yang ada di sekitarnya, seperti gelas berisi kopi. Atau saat dia memakai baju dan melihat api perapian dari celah lubang di baju hangatnya.

Stephen Hawking muda didiagnosis menderita penyakit langka sklerosis lateral amiotrofik (amyotrophic lateral sclerosis/ALS, juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig). Penyakit yang bisa merenggut kebebasannya. Orang dengan penyakit tersebut tak bisa melakukan apapun. 

Dengan penyakit itu, dokter memvonis Stephen Hawking hanya akan mampu bertahan hidup dalam beberapa tahun saja. Sekitar dua tahun.

Maka untuk beberapa saat, Stephen sempat menjadi orang yang penyendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun