Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Trik Menjadi Pribadi yang Disiplin dan Konsisten?

11 Mei 2020   04:58 Diperbarui: 11 Mei 2020   05:03 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya terkesan dengan salah satu tulisan mas Wiwien Wintarto. Seorang penulis senior Gramedia yang saya ikuti di Quora. Benar sekali kata mas Wiwien. Orang tekun akan mengalahkan orang berbakat dan bertalenta sekalipun.

Sikap konsisten dan kegigihan adalah kunci. Tidak cukup rasanya hidup jika hanya mengandalkan kepandaian dan prestasi atau sekedar bakat. Tapi dalam hidup juga butuh sikap pantang menyerah. Butuh konsistensi. Seperti konsistensi yang dicontohkan oleh guru saya di Lirboyo. Almaghfurlah KH. Abdul Karim.

"Konsep rajin sudah mencakup segala pengertian soal perjuangan dan kerja keras, sedang bakat barulah 10% dari keseluruhan kerja keras itu. Setelah ada bakat, masih harus ada tekad, ketekunan, perjuangan, sifat pantang menyerah, kemauan mengoreksi diri, dan kemampuan belajar dari pengalaman.

Orang rajin tetap bisa berbuat banyak meski tanpa bakat. Sementara banyak orang berbakat menyia-nyiakan bakatnya karena dianggurin gitu aja dan tidak dilanjutkan dalam bentuk kerja keras (yang butuh sifat rajin untuk bisa mengeksekusinya dengan sebaik mungkin)."

Senada dengan mas Wiwien, mbak Inggriani Liem, juga pernah nulis hal yang intinya hampir sama. Beliau adalah pembina Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI), dan Ketua Bebras Indonesia NBO.

"Bakat itu baru potensi. Jadi kalau seseorang berbakat dan ia rajin belajar, mengasah serta mempraktekkannya maka akan bermakna dan menjadi keahlian yang berguna.

Bakat saja tidak cukup karena bakat itu ibarat benih yang memerlukan tanah, media atau lingkungan dan juga pemeliharanya, yang akan membuat benih tumbuh dan berbuah secara maksimal."

***

Kita tahu kedisiplinan itu penting. Salah satu kunci kesuksesan katanya adalah konsistensi. Keuletan dan sikap pantang menyerah.

Melatih kedisiplinan bisa dilakukan dengan banyak hal. Salah satunya belajar dari teori di buku-buku psikologi bergenre self helping. Buku-buku motivasi semacam itu banyak. Salah satu buku yang terkenal katanya berjudul The Power of Habit. Atau judul lain seperti Atomic Habits.

Dan izinkan saya merangkum sedikit. Saya gak merangkum dari buku tersebut. Bukunya belum saya baca. Saya cuma menulis kembali apa yang pernah saya tahu. Semoga bisa jadi pengingat buat diri saya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun