Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Trik Menjadi Pribadi yang Disiplin dan Konsisten?

11 Mei 2020   04:58 Diperbarui: 11 Mei 2020   05:03 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Jadi, untuk membentuk kedisiplinan, bisa dilakukan dengan beberapa hal.

Pertama adalah determinasi, atau setahu saya adalah ada kepastian, ada kemantapan. Keyakinan. Semangat dan himmah.

Ada kalimat menarik seperti ini, ingatlah Hukum Hofstadter.

"Segala sesuatu akan selalu membutuhkan waktu lebih lama bahkan setelah anda memperhitungkan Hukum Hofstadter."
(Hukum Hofstadter)

Loh, apa hubungannya dengan poin pertama? Hehehe...

***

Kedua adalah pembiasaan. Ada sih trik dengan pemaksaan dan pembuatan jadwal atau target. Tapi saya gak merasa cocok dengan trik semacam itu. Saya bukan anak kecil lagi yang kalau ngapa-ngapain mesti disuruh-suruh. Yang penting bagi saya adalah kesadaran pribadi saja. Kalau hal positif yang kita lakukan itu penting, mengapa kita gak mencoba untuk melakukan itu jika mampu?

Katanya otak manusia lebih mau belajar atau membiasakan sesuatu ketika pelajaran atau kebiasaan tersebut memiliki kegunaan bagi orang tersebut. Ya, kalau sesuatu kita lihat ada manfaatnya buat diri kita, biasanya kita lebih semangat untuk melakukan hal itu terus menerus. Maka pandai-pandai melihat celah akan adanya manfaat, meskipun sangat-sangat kecil.

Ngaji online, toh biarpun gak ada yang nonton barangkali suatu hari nanti berguna. Walaupun untuk satu orang. Setidaknya satu itu juga angka, walaupun kecil. Walaupun yang ikut nimbrung cuma mendengarkan satu menit, toh mendengar ilmu satu menit juga insyaallah ada pahalanya. Sebab ngaji itu gak melulu masalah ilmu, tapi juga terkait berkah.

Direkampun ngaji, gak direkam juga ngaji. Apa salahnya direkam? Hitung-hitung syiar Islam juga. Toh juga pakai kuota unlimited. Hehehe... Ditambah lagi, siapa tahu ini bisa jadi amaliah yang mendatangkan ridho Allah SWT. Sebab amaliah meskipun kecil gak boleh diremehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun