Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Film Einstein, Sains, Filsafat, Kausalitas, dan Ujian Akidah

26 April 2020   05:12 Diperbarui: 26 April 2020   05:38 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mengenal nama Albert Einstein sejak duduk di bangku MTs. Tapi saya tidak akrab dengan nama Arthur Stanley Eddington yang juga jadi tokoh untuk film tadi. Eddington adalah pria religius yang menggeluti sains. Dan mengkaji pemikiran Einstein tentang teori relativitas. Kemudian dia yang membuat Einstein terkenal karena membuktikan bahwa teori Einstein tidak salah.

Saat mendengar nama Einstein, mungkin yang akan terlintas di benak beberapa orang, termasuk saya adalah konsep relativitas. Atau bahkan cerita horor tentang bom atom.

Apakah relativitas itu? Pernahkah mencoba mencari tahu arti kata yang demikian populer tadi itu?

Sebenarnya gak perlu jadi ilmuwan untuk memahami konsep relativitas Einstein secara kasar. Bukan berarti saya paham betul. Saya cuma menulis kembali apa yang saya tahu. Jadi andaikan saya salah mohon dikoreksi.

Waktu dan ruang, atau spacetime adalah sesuatu. Yang relatif. Waktu katanya tidak konstan. Artinya, waktu akan dipengaruhi oleh kecepatan. Semakin cepat Anda bergerak, waktu di sekitar anda akan semakin melambat. Sebenarnya kecepatan waktu pada setiap hal di alam semesta itu berbeda. Tergantung seberapa cepat benda itu. Waktu sebenarnya tidak sama dimana-mana. Kata teori Einstein kurang lebih demikian.

Tapi yang kita tahu waktu itu ya konstan. Karena kita selalu melihat dan mengalaminya begitu. Akhirnya ada mindset bahwa waktu itu ajek. Seperti api. Sebenarnya gak selamanya api itu panas. Gak selamanya waktu itu bergerak konsisten. Tergantung bagaimana. Karena kenyataan dan kebenaran itu kan bukan sesuatu yang kita lihat terus menerus.

Percayakah anda jika cahaya itu bisa berbelok? Cahaya yang selalu konstan bergerak lurus itu ada yang bilang bisa juga tertarik oleh gravitasi. Jatuh ke bawah. Menurut teori Einstein.

Hanya karena kita biasa melihat cahaya selalu lurus, bukan berarti cahaya gak bisa berbelok karena ditarik gravitasi.

Dan tekad kuat seorang ilmuwan bernama Eddington berusaha membuktikannya. Dibela-belain datang ke "ujung dunia". Melakukan eksplorasi gerhana untuk melihat apakah cahaya bisa berbelok. Di suatu tempat bernama Pulau Principle. Di salah satu pojok benua Afrika sana.

Eddington berusaha membuktikan apakah teori Einstein itu benar atau salah. Dan dari hasil pengamatan Eddington, Einstein terbukti benar. Kebenaran ini sekaligus merevisi bagian dari hukum gravitasi Newton yang selama ini diyakini ilmuwan. Sepaham saya begitu.

Ini sekaligus membuktikan hipotesis saya. Sesuatu itu bisa terkenal ya karena terus menerus dibicarakan. Teori relativitas digambarkan dalam film ini "hampir hilang" andaikan saja Eddington tak peduli. Kita selalu peduli untuk bicara sesuatu yang sepele. Membuat hal sepele itu lama kelamaan jadi masalah besar. Kalau sudah viral itu yo mbok gak usah tambah diviralkan. Yang ada semakin rusuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun