Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dakwah dengan Mengesampingkan Simbol

2 Agustus 2020   05:25 Diperbarui: 2 Agustus 2020   05:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tapi bagus jika simbol dan intisari ajaran Islam itu bisa berkolaborasi dengan baik tanpa cela. Tanpa ada salah paham. Tanpa ada kalau istilahnya kerennya, mafsadah. Kita bisa menggunakan simbol itu untuk syiar. Tapi jika tidak, harus ada yang dikorbankan tentunya.

Dan jangan sampai yang dikorbankan adalah ajarannya. Intisarinya. Tujuannya. Tidak perlu bilang pada semua orang, ini bunga asli. Mereka akan tahu dengan sendirinya. Tapi bunga imitasi, meskipun sudah dipromosikan keasliannya, tetap saja orang masih yakin jika itu palsu.

Sebenarnya ingin mencantumkan sedikit dalil juga, semacam kaidah fikih  yang berbunyi ...
Berikut penjelasannya. Tapi sungkan saja. Bukan ahlinya. Akhir-akhir ini saya sering berfikir kalau orang mungkin akan lebih enak membaca tulisan yang sederhana. Biarlah hal yang rumit-rumit dinikmati buat diri sendiri saja. Yang penting intinya sudah lega bisa saya tuliskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun