Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pasir Bernyanyi

20 September 2019   03:14 Diperbarui: 20 September 2019   03:19 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Tahukah Anda bahwa pasir bisa bernyanyi?  Sering disebut sebagai pasir yang menyalak bersiul. Pasir langka ini menghasilkan nada ketika berjalan atau tertiup angin.  Sebagian pasir bahkan akan menciptakan percikan cahaya di malam hari ketika berjalan atau ketika melintas dengan kendaraan.  Gelombang suara terjadi ketika butir-butir struktur kristal unik pasir ini bergesekan.

 Allah berjanji kepada Abraham bahwa, karena imannya, keturunannya akan berlipat ganda seperti "pasir yang ada di tepi pantai" (Kejadian 22:17).  Ada sifat-sifat menarik lainnya dari pasir yang mengajarkan kita bagaimana menjadi putra sejati Abraham.  Tidak semua pasir adalah pasir.  Pasir karbonat akan larut sepenuhnya dalam cuka.  Paulus mengutip Yesaya 10 ketika dia menulis, "Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan" (Roma 9:27).  Artinya, tidak semua "pasir" akan diselamatkan.

 Sebagian pasir bersifat magnetis.  Jika Anda melihat partikel hitam pada pasir, coba bawa magnet melintasi pasir.  Mungkin akan ada partikel-partikel besi atau magnetit tercampur didalamnya. Sangat menarik bahwa pasir yang sering mengandung magnetit adalah pasir yang mengandung emas.  Kita sering melihat orang lain dan menghakimi mereka dengan cepat, tetapi Tuhan dapat melihat jauh di dalam manusia dan mengetahui siapa pengikut sejati-Nya.

Seperti dikatakan diatas, sebagian pasir bernyanyi!  Tetapi semakin sulit untuk menemukan pasir seperti itu, karena polusi modern cenderung melapisi partikel pasir dan menghancurkan kemampuannya untuk menghasilkan suara.  Pada saat penulisan ini, masih ada pasir demikian di setiap benua di dunia.  Itu menggambarkan sisa-sisa umat Tuhan, yang datang dari setiap bangsa, suku, keluarga dan bahasa.  Mereka lebih sulit dan lebih sukar ditemukan karena pencemaran dosa. Tetapi suatu hari mereka akan berkumpul di hadapan takhta Allah dan bernyanyi.

Wahyu 15:3
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

Doug Batchelor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun