Penjelajah zaman dulu tahu lokasi  mereka berdasarkan matahari, bulan, dan bintang.  Antara tahun 1768 dan 1775, penjelajah Inggris James Cook melakukan dua kali perjalanan ke seluruh dunia, memetakan sebagian besar Pasifik Selatan, menggunakan tidak lebih dari sextant, kompas sederhana, dan langit untuk navigasi. Â
Selama bertahun-tahun, navigasi kapal selam memiliki masalah besar. Â Kapal-kapal rahasia ini harus sering muncul untuk mengetahui posisi mereka, membuat kapal mereka mudah terkena tembakan musuh. Â
Namun akhirnya, Angkatan Laut AS mengembangkan sistem navigasi laut internal. Peralatan canggih ini memungkinkan kapal selam untuk mengetahui posisi mereka dengan tepat bahkan ketika terisolasi jauh di bawah permukaan lautan gelap.
Jika kita tidak tahu di mana kita berada, kita menempatkan diri kita pada banyak risiko . Â Apakah Anda pernah mengambil jalan keluar yang salah dan berakhir di bagian kota yang riskan? Â Unit GPS (global positioning system) menjadi standar kelengkapan di sebagian besar kendaraan. Â Dengan menggunakan teknologi satelit, kita dapat mengetahui lokasi kita yang pasti. Â Unit GPS James Cook adalah matahari, bulan, dan bintang.
Jika Anda ingin menghindari tembakan musuh, Anda perlu tahu di mana Anda berada.  Sistem navigasi Angkatan Laut AS, terbukti keandalannya pada tahun 1958, ketika kapal USS Nautilus mencapai  posisi yang mustahil secara logika.Â
Dengan 116 orang di dalamnya, kapal bertenaga nuklir itu menjadi kapal selam pertama yang melintasi Samudra Arktik di bawah kutub es. Â Ia melakukan perjalanan dari Selat Bering ke Islandia melalui Kutub Utara, selama empat hari. Â Tidak dapat muncul ke permukaan, jadi seandainya sistemnya gagal, akan menyebabkan malapetaka.
Daud memanggil Tuhan untuk menyelamatkannya dari musuh-musuhnya. Â "Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku,
orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku;
mereka tidak mempedulikan Allah. Sela" (Mazmur 54: 3).  Sistem navigasi Daud adalah Tuhan.  Dia menggunakan Tuhan sebagai penentu arah dalam  segala hal hingga dia luput dari marabahaya.  "Ia telah membebaskan aku dari segala kesusahan" (ayat 7).
Amsal 3:5,6
(5) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. (6) Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Doug Batchelor