Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Carilah Dahulu Kerajaan Allah

23 Juli 2019   02:52 Diperbarui: 23 Juli 2019   02:55 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada periode 'Demam Emas California', para penambang sampai mengirim pakaian kotor mereka ke Cina untuk dicuci.  Butuh tiga bulan untuk menerima pakaian bersih mereka kembali ... dan akan lebih lama lagi jika kapal menghadapi topan.

 Pada tahun 1848, James Marshall menemukan emas di Sungai Amerika, di timur laut Sacramento saat ini. Surat kabar melaporkan penemuan itu, tetapi tidak ada yang percaya sampai Sam Brannan memamerkan sebotol debu emas di sekitar San Francisco dua bulan kemudian.  Kemudian penduduk San Fransiscopun berbondong masuk ke daerah Sacramento. Pada musim panas tersebut, surat kabar New York segera melaporkan penemuan itu dan demam emas  Californiapun dimulai.

 Para penambang yang membanjiri California, membayangkan kekayaan yang tak terhitung, tetapi dalam kenyataannya, kerja keras, berkurangnya emas, dan persaingan ketat menanti mereka.  Ada yg menulis, "Menambang adalah pekerjaan yg paling sulit yang bisa dibayangkan.  ... Bila seorang lemah, mungkin dia sedang mendulang emas bersamaan dengan kuburnya"

 Biaya penambangan yang terus naik mengharuskan penambang untuk minimal mendapatkan setengah ons emas sehari agar bisa bertahan hidup.  Mungkin saja muncul dari satu wajan penapis emas senilai $1000, tapi itu jarang terjadi. Lebih kurang 400.000 orang dari seluruh dunia berduyun-duyun ke California pada tahun 1850-an, tetapi kebanyakan dari mereka pulang dengan pendapatan yg kurang dari apa yang mereka miliki pertama kali tiba.  Meski menemukan emas pertama kali, James Marshall pada akhir hidupnya, mati dalam kebangkrutan.

 Imigran dari Tiongkok kemudian mengambil alih ladang tambang yang ditinggalkan penambang kulit putih.  Binatu adalah pekerjaan wanita, jadi pada awalnya pakaian kotor dikirim ke China.  Tetapi para imigran melihat peluang dari usaha binatu ini, hingga bermunculanlah laundry yg di buka oleh orang orang Tiongkok di mana-mana.  Penambang di Weaverville, California, mencemooh seseorang bernama John karena membuka layanan pencucian pakaian secara gratis.  Tapi setahun kemudian, imigran dari Tiongkok itu sudah memiliki kehidupan yg mewah;  dia ternyata menemukan emas di lipatan ujung baju/celana para penambang!

 Hari ini, dalam usaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan kita, mudah untuk mengabaikan apa yang benar-benar penting.  Tetapi Tuhan berjanji bahwa ketika kita mengutamakan-Nya, kebutuhan kita akan dicukupkan --- dan bahkan berlimpah!

 Ayat renungan:
 "Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?"
 Matius 6:30,31

Doug Batchelor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun