Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perseteruan Domba

19 Juli 2019   23:59 Diperbarui: 20 Juli 2019   00:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama Perang Dunia I, Presiden dan Ny. Woodrow Wilson memelihara kawanan domba di halaman Gedung Putih.  Kawanan domba ini termasuk domba jantan tua Ike, yg suka mengunyah tembakau, menjaga halaman rumput itu hingga terpelihara dalam kondisi yang pendek dan indah.  Ini menghemat uang yang seharusnya dihabiskan untuk memotong rumput. Setiap tahun domba domba dicukur dan wol nya dilelang, yang menghasilkan lebih dari $100.000 untuk Palang Merah.

 Domba adalah pusat perseteruan antara Yakub dan mertuanya, Laban, yang sering curang terhadapnya. Sementara Yakub bekerja untuknya dengan sekuat tenaga, Laban yang sering mengubah upah Yakub dan mencoba menipu dia.

 Tetapi Tuhan memperhatikan Yakub.  Seperti yang dijelaskan Yakub kepada istri-istrinya, jika Laban berkata, "Bintik-bintik akan menjadi upahmu," maka semua domba jantan akan berbintik-bintik.  Dan jika ia berkata demikian: 'yang bercoreng-corenglah akan menjadi upahmu, maka segala kambing domba itu beroleh anak yang bercoreng-coreng.' (Kejadian 31: 8).

 Seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, Yakub mengambil semua miliknya dan diam-diam meninggalkan tanah Laban.  Laban, tidak senang dengan cara kepergian Yakub, mengejarnya selama seminggu penuh dan akhirnya menyusulnya.

 Kata-kata pahit keluar, tetapi akhirnya mereka membuat perjanjian di antara mereka.  Laban, seorang lelaki kafir, berkata dalam perpisahan, "TUHAN kiranya berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila kita berjauhan." Dia meminta Yakub bersikap baik kepada putri-putrinya, dan kedua pria itu sepakat untuk tidak saling menyakiti satu sama lain.

 Karena Allah yang penuh dengan belas kasihan dan pengampunan kepadanya, Yakub memaafkan Laban, yang telah dengan dengki memanfaatkannya.

 Ayat renungan:
 "Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya,
hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.

Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku."
 Mazmur 13: 5-6

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
Matius 5:44

Doug Batchelor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun