Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Senantiasa Bersedia

14 Juli 2019   02:46 Diperbarui: 14 Juli 2019   03:18 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hanya stengah orang Amerika yang tinggal dalam jarak 50 mil dari tempat kelahiran mereka.

Barangkali sifat orang Amerika yg suka berpindah pindah untuk mencari kebebasan dan petualangan itu dibesarkan oleh nenek moyang perintis mereka yang pertama kali pindah ke Dunia Baru.
Ketika Tuhan menyuruh Abraham pergi ke tempat yang tidak diketahuinya, Abraham juga meninggalkan tempat kelahirannya untuk menemukan kehidupan baru di tanah yang dijanjikan Tuhan kepadanya.

"Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah."
Ibrani 11: 8-10

Demikian juga saat ini, kita hidup seolah-olah di serambi depan rumah, menunggu untuk memasuki tempat yang telah dijanjikan Tuhan.
"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada"
Yohanes 14: 2, 3
Seperti yang dikatakan dalam syair lagu " this world is not my home" (Dunia ini bukan rumah saya), itulah sebabnya Yesus memerintahkan para pengikut-Nya:
"Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada"
Matius 6:20, 21

 Kita tidak tahu hari atau jam berapa kita akan dibawa ke rumah kita di atas awan sana. Hiduplah seperti kita sudah siap!

 Ayat renungan:
"karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam."
 1 Tesalonika 5: 2

Doug Batchelor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun