Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Patricia Hearst, Gadis Kaya Raya yang Diculik Namun Kemudian Bergabung bersama Penculik

18 Agustus 2014   08:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:16 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408301342621798494

http://ia.media-imdb.com/images/M/MV5BMTI1NjQ4NDIzMl5BMl5BanBnXkFtZTYwNzY2NzA2._V1_SX214_CR0,0,214,317_AL_.jpg

Pada tanggal 4 Februari 1974, Patricia Hearst, 19 tahun, diculik dari apartemennya di Berkeley, California, oleh Tentara Pembebasan Symbionese, atau SLA. Penculikan dilakukan untuk tujuan menukar Hearst dengan salah seorang anggota SLA yg ada dipenjara. Namun ketika upaya itu gagal, SLA meminta agar keluarga Patricia memberikan makanan senilai $ 70 untuk setiap orang yang membutuhkannya di California. Sebagai informasi, Patricia Hearst berasal dari keluarga yang sangat kaya. Dia adalah cucu dari pemilik perusahaan penerbitan raksasa, William Randolph Hearst, dan cicit dari jutawan George Hearst.

Setelah ayahnya memberi $ 6.000.000, sesuai nilai makanan bafi fakir miskin di Bay Area, SLA masih menolak untuk melepaskan Patricia (karena menurut mereka makanannya berkualitas buruk). Tapi Kemudian pada tanggal 3 April 1974, Patricia Hearst mengumumkan melalui rekaman suara bahwa dia telah bergabung dengan SLA dgn nama alias "Tania." Dapatkah Anda bayangkan betapa terkejut dan sakit hati ayahnya ketika setelah dua bulan di culik dan sudah mengeluarkan $ 6 juta dolar, Patricia memutuskan untuk tinggal dengan penculiknya?

Patricia kemudian membantu SLA dalam perampokan bank dan ditangkap bersama anggota SLA lainnya. Selama persidangan ia diwawancarai oleh psikolog, yang percaya bahwa dia telah dicuci otaknya oleh karena menunjukkan gejala klasik Stockholm Syndrome. Namun Patricia tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 35 tahun penjara. Hukumannya kemudian diringankan

tujuh tahun dan kemudian diubah lagi oleh Presiden Jimmy Carter. Pada tanggal 1 Februari 1979, dia dibebaskan dan kemudian diberi pengampunan penuh oleh Presiden Bill Clinton.

Sementara dalam tahanan, penculik mencuci otaknya dengan membawanya ke dalam alam pemikiran mereka. Dapatkah Saudara bayangkan bagaimana perasaan Bapa surgawi ketika kita menolak menerima kebebasan, hidup kekal dan rumah surgawi yang Dia tawarkan? Apalagi setelah mengirimkan anaknya Yesus sebagai tebusan dan mati bagi dosa-dosa kita?

"Bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya. "(Ibrani 2:3, 4).

Ayat Kunci

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

- 2 Timotius 1:7

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun