Mohon tunggu...
Halili Abe
Halili Abe Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

do the best, be the best god will give you the best.... yes we can..!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alaynya Diriku

2 Agustus 2013   19:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

August 02nd 2013

cintaku bagai sebuah fungsi yang berlaju tak terbendung secara eksponensial ingin kukuadratkan secara sempurna menjadi sebuah grafik fungsi cinta abadi

cintaku tak terdifferensialkan melalui parsial apalagi melalui implisit tetapi terintegralkan secara rasional aku tak ingin bejalan seperti aritmatik tetapi ku ingin berlari dengan geometrik

hatiku terasa bergejolak,terasa ganjil dan sulit kuregresikan analisis secara real pun tak banyak membantu alangkah kompleksnya mencari titik keseimbangan dari sistem cinta ini oh, ini menjadi tidak terdefinisi

laju perubahan cintaku terhadap waktu sungguh cepat tetapi tak beraturan seperti kurva sinus yang bergejolak kalkulus pun menangis,hatinya menjerit menatapku karena merasa sosoknya merasa tak berguna lagi di himpunan ini

ingin rasanya ku transformasikan dan mengkonversikannya menjadi bilangan cinta sehingga kuperoleh titik singgung antara hatiku dan hatinya dan menggapai kehidupan yang terdefinisi

limit perbedaan antara kita, tak menjadi kendala bagiku keyakinanku sudah mencapai titik maksimum mari kita subtitusikan kedua fungsi cinta ini menjadi satu persamaan cinta abadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun