Mohon tunggu...
Kammi Alquds
Kammi Alquds Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Matikan Rokokmu atau Rokok yang Akan Mematikanmu?

2 Juni 2018   13:48 Diperbarui: 2 Juni 2018   13:51 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
     doc. Pojoksatu.id

Hari Tanpa Tembakau se-Dunia, "Matikan Rokok Anda Sekarang (31 Mei)"?

 Hari Tanpa Tembakau se-Dunia diperingati di seluruh dunia pada tanggal 31 Mei setiap tahunnya. Gerakan ini menghimbau agar perokok di seluruh dunia untuk tidak merokok selama 24 jam secara serentak. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menarik perhatian dunia mengenai  kebiasaan merokok yang telah menyebar luas dan dampak buruknya terhadap kesehatan. Diperkirakan, merokok setiap tahunnya menjadi penyebab kematian sebanyak 5,4 juta jiwa. 

Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan Hari Tanpa Tembakau se-Dunia ini pada tahun 1987. Dalam satu dasawarsa terakhir, gerakan ini menuai reaksi baik berupa dukungan dari pemerintah, aktivis kesehatan, dan organisasi kesehatan masyarakat. Pertentangan dari para perokok, petani tembakau, dan industri rokok pun juga mewarnai.

Sejarah singkat mengenai Hari Tanpa Tembakau se-Dunia adalah pada tahun 1987 WHO mengesahkan resolusi WHO 40.38 yang menyerukan tanggal 7 April 1988 sebagai "Hari Tidak Merokok se-Dunia". Tanggal 7 april 1988  juga bertepatan dengan ulang tahun WHO ke-40 terbit resolusi WHO 42.19 yang disahkan oleh majelis kesehatan dunia, meyerukan agar tanggal 31 Mei setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Tanpa Tembakau se-Dunia. 

Untuk mendukung program ini WHO terus melakukan upaya-upaya agar hari tampa tembakau sedunia tetap eksis di kalangan masyarakat diantaranya dengan cara mendukung perayaan hari tanpa tembakau sedunia setiap tahunnya serta dengan membentuk membentuk badan Inisiatif Bebas Tembakau (Tobacco Free Initiative/TFI), sebuah upaya untuk memusatkan perhatian dan upaya internasional kepada masalah kesehatan global tentang tembakau. 

Inisiatif ini memberikan bantuan untuk menciptakan kebijakan kesehatan publik dunia, mendorong mobilisasi antar masyarakat, dan mendukung Konvensi WHO untuk Kerangka Pengendalian Tembakau (FCTC). FCTC WHO adalah traktat kesehatan publik global yang diterapkan sejak 2003 oleh berbagai negara di dunia sebagai kesepakatan untuk menerapkan kebijakan yang mengarah kepada penghentian kebiasaan merokok.  Serta pada tahun 2008, pada malam Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO menyerukan seluruh dunia agar melarang semua bentuk iklan, promosi, dan sponsor tembakau.

Merokok "Rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin." Itu pesan yang tertera di bungkus rokok yang di jual di Indonesia beberapa waktu yang lalu, sekarang pesan tersebut telah berubah menjadi lebih ektrim "merokok membunuhmu"  tidak hanya Indonesia, negara-negara lain di seluruh dunia pun melakukan hal yang serupa bahkan jauh lebih ekstrim untuk menekan jumlah perokok di seluruh dunia. Namun pesan pesan tersebut tidak lantas membuat para perokok takut dan berhenti merokok.

 Faktanya Sekitar 1 milyar laki-laki di dunia adalah perokok, 35% diantaranya dari negara maju dan 50% lainnya dari negara berkembang. Rata-rata 435.000 penduduk di Amerika Serikat meninggal akibat penyakit-penyakit terkait kebiasaan merokok tiap tahunnya, yang artinya 1 dari 5 kematian diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Berdasarkan data The Asean Tobacco Control Report Card tahun 2008, sebanyak 30,1% penduduk Asia Tenggara adalah perokok. 

Di Indonesia sebanyak 57.563.866 penduduk dewasa adalah perokok, menjadikan Indonesia sebagai negara konsumen rokok tertinggi kelima di dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010, sebagian besar perokok mulai merokok ketika mereka masih anak-anak atau remaja.

Secara medis merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit diantaranya adalah penyakit arteri koroner, kanker paru dan efek reproduktif pada wanita, stroke, kanker sinus nasal, kanker payudara, aterosklerosis, penurunan fungsi paru, serangan asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), serta pada ibu hamil berdampak pada kelahiran premature dan lain-lain. 

Disamping dari berbagai dampak negative yang ditimbulkan, tembakau juga dapat berguna jika dimanfaatkan dengan baik yaitu sebagai pestisida alami dan dapat juga digunakan sebagai obat pada luka luar serta manfaat-manfaat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun