Mohon tunggu...
kaminah ptk
kaminah ptk Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Serta Pendidik Memerangi Berita Hoaks

7 November 2017   05:25 Diperbarui: 7 November 2017   05:30 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perangkat kehidupan semakin beragam seiring perjalanan waktu serta perkembangan teknologi yang teramat dahsyat. Kebudayaan manusia benar-benar berubah. Informasi dan komunikasi semakin mudah, cepat, dan murah. Pekerjaan manusia lebih banyak tergantung pada perangkat hasil ciptaan manusia itu sendiri. Berbagai macam teknologi bermunculan. Laju perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang begitu cepat dan pesat. Semenjak ditemukannya mesin dan komputer dunia teknologi mengalami perkembangan yang begitu drastis. Salah satunya adalah Teknologi Informasi  atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information Teknology. 

Teknologi Informasi dapat membantu manusia dalam memecahkan  masalah, membuka kreatifitas, meningkatkan efektifitas, dan efisiensi dalam  melakukan pekerjaan. Perkembangan Teknologi Informasi yang didukung dengan fasilitas-fasilitas yang ada mendorong semakin marak tumbuhnya kehidupan dalam dunia internet. Salah satu fenomena menarik adalah banyaknya bisnis pejualan online (e-commerce), social network, promosi, pendidikan dan lain sebagainya.

 Menjadi pemahaman dan kesadaran bersama bahwa kita harus dapat memanfaatkan sarana komunikasi dan informasi yang ada sekarang ini demi kemaslahatan bersama dalam membantu strategi mengatasi masalah kehidupan dengan praktis, cepat, dan ekonomis. Namun bagi sebagian orang kemajuan sarana tersebut disalahgunakan dijadikan ajang untuk mengedarkan berita-berita bohong alias hoax. Melalui jejaring media dan internet, hoaxberedar dengan bebas menyebar tanpa bisa dicegah dan selalu berhasil membentuk opini pembaca sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sipembuat berita. Kasus berita hoaxsudah tidak asing lagi bagi para pengguna media sosial. Informasi palsu yang diedarkan sangat merugikan karena meresahkan masyarakat, menimbulkan fitnah, muncul kepentingan kelompok, timbul egoisme berlebihan, perpecahan dan permusuhan serta bentrokan sehingga dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi rumusan masalah artikel ini adalah sebagai berikut: bagaimana cara mengidentifikasi hoax;apa dampak negatif hoax; bagaimana cara mengedukasi siswa, keluarga, kolega untuk memerangi berita hoax; dan bagaimana sikap kita berdasarkan pengalaman pribadi ketika mendapatkan hoax.

Sesuai dengan permasalahan di atas, penulisan artikel ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengetahui cara mengidentifikasi hoax;dampak negatif hoax; cara mengedukasi siswa, keluarga, dan kolega untuk memerangi hoax; dan sikap kita berdasarkan pengalaman pribadi ketika mendapatkan hoax.

Dari artikel ini diharapkan masyarakat memperoleh pemahaman yang jelas tentang ciri-ciri berita hoax di berbagai media yang beredar di masyarakat. Karena seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa berita hoax membawa dampak negatif yang betu-betul membahayakan kelangsungan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu diharapkan para pendidik ikut berperan serta melawan berita hoax dengan  mengedukasi siswa, keluarga, dan kolega untuk memerangi hoax dan dapat share pengalaman pribadi dalam menyikapi  berita hoaxyang diterima.

Hoax sedemikian kentalnya istilah itu dalam memori   pengguna media sosial akhir-akhir ini. Menurut Wikipedia istilah hoax  berasal dari  Bahasa Inggris yang artinya informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Kehadiran berita hoaxbetul-betul  meresahkan masyarakat dan membuat pusing para pemimpin, aparatur negara, serta tokoh-tokoh ternama di negeri ini. Dalam Kode Etik Jurnalistik pasal 6 tentang hak privasi seseorang dalam pemberitaan dijelaskan bahwa pemberitaan tidak boleh merendahkan atau merugikan harkat-martabat, nama baik serta perasaan susila seseorang kecuali bisa berdampak negatif  bagi masyarakat (Kusumaningrat, 2016: 120). Namun  dengan berbagai alasan yang tidak mendasar penulis berita sering terseret ke dalam penyimpangan profesional, yaitu mengembangkan tema-tema yang menyesatkan dengan tidak menghargai hak atas privasi seseorang. Hal ini sering terjadi dikalangan para artis selebriti. Dalam dunia pendidikanpun  telah

banyak berita hoax misalnya hoaxtentang seorang guru yang menyebarkan hasutan untuk menarik uang secara bersama-sama dari bank (rush money).

Suatu hal yang penting bagi kita semua untuk mengetahui apakah berita itu hoax atau bukan agar dapat terhindar dari pengaruh buruk yang ditimbulkan. Caranya yaitu dengan mengenali ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri  berita hoaxyang ada di jejaring internet  seperti broadcast Whatsap, BBM, atau dari media sosial facebook dan twittermenurut Limpaung (2017: 4) yaitu: judul berita dibuat bombastis. 

Maksudnya dibuat aneh, karena semakin aneh akan semakin menarik. Misalnya dengan menggunakan kata-kata yang provokatif atau dengan mengubah sedikit berita yang sedang viral agar lebih menarik; isi berita berupa teror atau hasutan yang terkesan menakut-nakuti atau menyesatkan penerima pesan, yaitu dengan meneror seseorang atau suatu kelompok agar  merasa takut, provokatif atau mengadu domba agar terjadi kekacauan, menghujat seseorang atau kelompok, dan memuji secara berlebihan; cek URL sumber berita dengan melihat link dan domain yang disertakan apakah dari web terpecaya atau bukan; gambar terlihat tidak natural, karena hasil editan; mengandung kata-kata aktif yang bersifat ajakan untuk berbuat sesuatu. Bisa ajakan anarki atau sekedar minta disebarkan kembali; cek tanggal sumber berita dengan cara mengunjungi link sumber atau cari di google dengan kata kunci yang sama dan pastikan waktu kejadian; apakah dari sumber terpercaya? Untuk mengecekny kunjungi link yang diberikan. 

Lihat apakah dari dari situs yang terpercaya atau bukan? Jika berasal dari sumber lain telusuri sumber utamanya; bandingkan dengan berita lain, yaitu dengan mencari berita yang sama tapi web berbeda. Bila tulisan sama dan hasil copy paste bisa dipastikan berita itu palsu. Tetapi bila ditulis oleh beberapa web dengan topik berita sama tapi dengan gaya bahasa dan tulisan berbeda maka berita itu adalah benar. Biasanya berita bohong hanya terdiri dari satu sumber saja; cek foto asli atau hasil editan dengan cara menggunakan windows explorer, kemudian klik kanan atas foto, klik properteis, klik summary, klik advancedkemudian lihat hasilnya. Jika hanya tampil width,height,resolution kemungkinan tidak asli. Karena foto asli disamping menampilkan data seperti di atas juga menampilkan jenis dan nama camera, sofware, color, flash dan lain-lain; cross check gambar di google. Biasanya gambar palsu hanya dilihat dari satu sudut pandang/arah saja. Suatu hal yang tidak mungkin bila  peristiwa penting hanya diambil gambarnya dari satu arah saja, tetapi dari beberapa arah tentunya.

Setelah mengetahui ciri-ciri dari berita hoaxsebaiknya kita juga mengetahui dampaknya agar lebih berhati-hati lagi dalam membagikan berita. Karena berita hoax sangat berpengaruh bagi kondisi kejiwaan seseorang. Terutama bagi mereka yang belum paham betul akar permasalahan dari suatu berita. Mereka percaya begitu saja sehingga dapat memicu perbedaan pendapat antar individu, kelompok, golongan atau ras dan suku bangsa. Dampak negatif berita hoaxdiantaranya adalah: merugikan suatu pihak. Misalnya berita yang isinya tidak akurat pasti akan menimbulkan berbagai opini negatif yang dapat merugikan pihak yang bersangkutan; memberikan reputasi buruk akan seseorang/sesuatu. Jika suatu berita hoaxkita sharetanpa diteliti dulu tentu saja dapat menambah reputasi buruk seseorang yang diisukan. Karena dari apa yang kita shareotomatis menambah jumlah pengguna media sosial yang menerima berita hoax tersebut. Hal itu membuat imageseseorang menjadi jelek. Dan ketika sudah viral tak satupun yang mau bertanggung jawab; menyebarkan fitnah. Dengan banyaknya berita hoaxtentang sesuatu/seseorang maka akan memperkuat kesan kebenaran berita yang sebenarnya hoax. Karena dianggap benar akhirnya timbulah fitnah.

            Betapa fatalnya bila berita-berita hoax dibiarkan terus tanpa ada penanganan  dari pemerintah khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kompas (dalam Badriyah, 2017: 1) memapaparkan bahwa pemerintah bersama masyarakat telah mengadakan gerakan-gerakan  anti hoax seperti didirikannya Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Hoax yang bertugas melakukan sosialisasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Solo, Semarang, Bandung, dan Wonosobo. Dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga telah mangadakan sosialisasi penangkalan hoax selama 6 bulan. Disamping itu pemerintah juga memblokir hampir 800 media yang sering memproduksi hoax, dan mengembangkan aplikasi telepon seluler bernama"Turn Back Hoak" yang berisi aduan dan konfirmasi tentang informasi yang diduga hoax.

Partisipasi atau peran serta dari berbagai pihak akan selalu dibutuhkan untuk saling bau membau memerangi berita hoax. Termasuk di dalamnya adalah peran serta para pendidik. Baik pendidik informal, formal,  maupun nonformal. Pendidik informal adalah orang tua beserta anggota keluarga lainnya. Pendidikan ini belangsung di dalam keluarga dan sering disebut pendidikan pertama. Pendidikan kedua yaitu pendidikan formal yang berlangsung di sekolah/madrasah dengan pendidik guru. Sedangkan pendidik nonformal biasanya seseorang yang memiliki keahlian khusus seperti keahlian menyetir, menjahit, tata rias, komputer, dan lain sebagainya. Pendidikan nonformal berlangsung di masyarakat. Pendidik merupakan sosok yang dipercaya untuk mengembangkan kepribadian dan membina budi pekerti serta memberikan pengarahan kepada siswa yang merupakan anak bangsa agar menjadi seorang anak yang berbudi luhur, cerdas, memiliki karakter, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

             Peran serta pendidik  dilakukan dengan   cara  memberikan  pendidikan,

bimbingan dan arahan kepada anak didik  dalam berbagai hal termasuk dalam menyikapi berita hoax yang sedang beredar. Yaitu dengan menanamkan pendidikan karakter dan jiwa yang kritis serta skeptis dengan logika yang tinggi disertai pengetahuan yang luas, sehingga mereka dapat mencerna kebenaran dari sebuah berita tidak asal percaya begitu saja. Mereka akan menanggapi dengan arif dan bijaksana berdasarkan fakta.

            Terhadap keluarga terutama pada anak-anak, seorang pendidik juga harus dapat mengarahkan dan memberi petunjuk mana berita yang benar dan mana berita yang hoakdengan memberi pengertian-pengertian pada mereka terutama yang masih berada pada tahap perkembangan operasional konkrit. Pada tahap ini permasalahan yang dihadapinya adalah permasalahan tentang hal-hal yang konkritsaja. Mereka akan mengalami kesulitan bila dihadapkan pada hal-hal yang menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi (Sumantri dan Syaodih, 2011: 1.15). Jiwa mereka juga masih labil dan pengetahuannyapun belum memadai untuk mencerna arti dari sebuah berita. Mereka masih  menerima begitu saja apa yang dilihat dan didengarnya. Oleh karena itu peran orang tua sebagai pendidik dalam keluarga sangat dibutuhkan dalam membantu mereka menterjemahkan berita hoaxatau bukan.

Begitu pula terhadap kolega sebagai pendidik harus saling mengingatkan dan saling  bertukar pikiran dalam menghadapi berita-berita yang bersifat hoax, agar tidak ikut terjerumus dalam jebakan yang menyesatkan. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya dengan mendiskusikan berita-berita hoax yang diterima lewat whatsapatau media sosial lainnya dengan teman sejawat. Atau bila perlu membentuk grup anti hoaxdi kalangan pendidik untuk saling bertukar pikiran tentang hoax yang semakin merajalela. Seperti apa yang dilakukan oleh forum kaskus (kasak-kusuk) yang merupakan forum komunitas terbesar di Indonesia. Dalam forum kaskus pengunjung dapat membuat berita sendiri dan juga bisa langsung memberikan komentar terhadap berita yang ditulis oleh pengunjung lain. Diskusi dalam kaskus dapat menjadi surveysekaligus penilaian langsung terhadap pendapat masyarakat tentang peristiwa atau sekedar opini yang disampaikan (Syam, 2016: 60). Suatu hal yang mungkin saja terjadi bila para pendidik membentuk forum anti hoax dengan anggota para pendidik di bawah naungan  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Sebagai individu pendidik dapat memerangi berita hoaxdengan cara mengecek ulang setiap berita yang diterimanya sebelum dibagikan ke orang lain melalui facebook, whatsap group, atau apapun juga. Kalau berita itu hoax, maka jangan dibagikan pada orang lain. Akan lebih baik jika dihapus saja tidak usah ditanggapi.

Pernah suatu saat saya menerima SMS tepatnya pada tanggal 18 Oktober 2017 pukul 23.00 WIB yang isinya sebagai berikut: " PT M-KIOS Slamat No Anda M-dpt Hadiah CEK Tunai Rp.75jt Pin Anda 1JK98M3U/Info klik pusat-telkomsel.cf hub: 085227777197". Setelah menerima SMS itu saya agak terkejut. Sepertinya ada kejanggalan di dalamnya. Misalnya,  tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari PT M-KIOS ataupun dari PT TELKOMSEL tentang adanya undian berhadiah, nomor pengirim bukan dari P.T M-KIOS ataupun dari PT TELKOMSEL, serta alamat atau nomor  rujukan yang digunakan untuk menindak lanjuti pesan singkat tersebut adalah nomor pribadi bukan nomor atau alamat resmi dari PT M-KIOS ataupun dari PT TELKOMSEL.  Dari  format penulisannya juga aneh ditandai dengan salah pengetikan pada beberapa kata seperti pada kata slamat padahal seharusnya selamat.Berdasarkan hal di atas saya  menyimpulkan bahwa pesan singkat yang saya terima adalah berita bohong atau hoaxyang tidak perlu saya tanggapi.

Berita hoax merupakan berita bohong  yang isinya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Untuk itu kita harus mengetahui ciri-cirinya agar dapat terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkannya.Selain itu khususnya bagi para pendidik diharapkan dapat mengedukasi siswa, keluarga, serta kolega untuk memerangi berita hoax. Dan sebagai pribadi  jangan asal share berita pada orang lain sebelum mengetahui kebenarannya.

Jadilah netizen yang baik yang sekeptif, selektif, dan selalu berhati-hati dalam menyikapi setiap informasi yang diterima. Mari kita perangi hoaxbersam-sama. Semoga dengan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah, berita hoaxdapat dikurangi atau bahkan disingkirkan dari permukaan negeri ini.

BIODATA PESERTA

                                       NAMA                       : KAMINAH, S.Pd.SD., MM.Pd

                                       NIP                            : 196805172008012011

                                       TTL                            : KEBUMEN, 17 MEI 1968

                                       PEKERJAAN :             : GURU

                                       UNIT KERJA               : SDN 1 SIDOHARJO, SRUWENG, KEBUMEN,

                                                                             JAWA TENGAH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun