Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengingat bersama dengan cara menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kaum Muda di Aceh Harus Paham tentang Qanun Jinayat

5 Desember 2022   11:47 Diperbarui: 5 Desember 2022   12:00 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banda Aceh - Kaum muda di Aceh harus paham Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Di dalam Qanun Jinayat ada 10 jarimah kejahatan seperti khalwat, maisir, judi, dan 8 diantaranya lebih kepada masalah personal seperti judi, khamar, dan lain-lain yang merugikan diri sendiri.


Hal itu disampaikan dalam kegiatan perayaan One Day One Voice (ODOV) dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKtP) dengan tema "Orang Muda Aceh Bicara Qanun Jinayah" yang diselenggarakan oleh Forum Aktivis PereMpuan Muda (FAMM) Wilayah Aceh, Jumat, 2 Desember 2022, di Ivory Cafe.

Koordinator Badan Pekerja Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh, Azharul Husna, mengatakan selain yang disebutkan di atas, dalam Qanun Jinayat ada hukuman untuk keadaan yang merugikan orang lain, contohnya kekerasan seksual.

"Kita bahas dulu apa arti dari kekerasan seksual, dan apa arti kekerasan ada upaya paksaan seperti dicolek, disuit. Definisi ini memiliki batasan-batasan yang bisa membuat kita paham. Sekarang ada hal baru seperti groomy yang mana diawal-awal dibuat baik dulu dibeliin cendol dan diakhir-akhir baru dirayu dan kemudian dipaksa, kamu mau atau tidak kalau tidak aku ancam," kata Husna.

Ia menyampaikan dalam Qanun Jinayat ada 2 yaitu pelecahan seksual dan kekerasan seksual. Pelecehan seksual adalah perbuatan asusila atau perbuatan cabul yang dilakukan di tempat umum. Definisi ini masih kurang bisa dipahami karena banyak pelecehan seksual terjadi di tempat tersembunyi. Pemerkosaan adalah hubungan seksual yang memasukkan zakar ke dubur karena paksaan atau ancaman terhadap korban. Pada definisi ini ada hal yang terlupakan yaitu bujuk rayu.

"Terkait dengan sanksi pidana, untuk hukuman ada pilihan ada cambuk, penjara, denda. Jika 90 kali cambuk=10 gr emas, 1 cambut sama dengan 9 jt sama dengan 90 bulan penjara. Kemudian untuk hukuman ada peluang jual beli untuk memberikan uang. Kalau hukuman cambuk tidak dikejar jika ada masalah kesehatan," ungkap Husna.

"Alat buktinya itu sumpah dan visum tidak menjadi alat bukti. Yang sering terjadi korban lupa akan alat bukti, baik pelaku dan korban bisa menggunakan sumpah. Sumpah menjadi masalah juga saat pembuktian," tambahnya.

Dengan begitu, lanjutnya, banyak UU di Nasional tetapi itu juga tidak bisa digunakan di Aceh. Untuk kasus kekerasan seksual anak tidak boleh pakai cambuk padahal sudah dikeluarkan surat SEMA terkait hukuman untuk anak, tetapi hal ini tidak dipertimbangkan oleh Pemerintah Aceh.

"Hukuman cambuk selalu gagal dilakukan karena banyak alasan yang disampaikan oleh pelaku seperti sakit, berusia lanjut, dan lain-lain. Akibatnya akan banyak korban dan pelaku bebas untuk melakukan hal tersebut kepada orang lain," tuturnya.

Husna menjelaskan hal yang harus menjadi catatan untuk meneliti kasus kekerasan seksual tidak bisa hanya dilihat satu masalah tetapi harus dilihat dari akar permasalahan utamanya. Pasal-pasal ini sering menjadi transaksi, kemudian banyak sekali aparatur hukum yang tidak paham akan hak anak dan perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun